32-ABJAD DI UNJUNG CEMAS

2.5K 206 4
                                    

Hai bung, para pembaca yang akan mengikuti alur cerita. Pokoknya cerita ini penuh dengan beragam rasa.

BANTU VOTE AND COMEN DI SETIAP PARAGRAF

Selamat membaca pokoknya!

Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Percayalah dibalik semua kisah menyenangkan akan selalu ada sebuah kepahitan."

🧊🧊

32-ABJAD DI UNJUNG CEMAS

Nea berjalan sendiri di koridor sekolah. Pagi ini sama seperti pagi kemarin. Perempuan berjacket memilih untuk berjalan sendiri meninggalkan keramaian yang di berikan ALLGRASR.

"Nea." panggilan itu menghentikan langkah Nea. Ia berbalik menatap sosok yang memanggilnya.

"Anala? " perempuan itu berjalan seiring dengan Nea, "Ada apa? "

"Nggak ada." balasnya tersenyum. Nea mengaguk sebagai jawaban.

"Kemaren gue di tolongin Atroska." kata Anala menatap Nea dari samping.

"Gue bilang juga apa, nggak perlu ada bantuan dari gue." kekeh Nea.

"Gue senang Nea, gue senang karna ngerasa di lindungi lagi kayak dulu." sambung Anala. Ucapan itu membuat Nea tersenyum simpul. Ternyata Atroska sangat melindungi Anala dulu.

"Gue percaya lo dan Atroska bisa bareng lagi." Nea menepuk pundak Anala seakan meyakinkan perempuan itu.

"Gue denger Haikal sudah kembali ya? " tanya Anala.

Nea mengaguk, "Sudah."

"Semoga lo bisa sama-sama lagi ya, Nea dan gue janji nggak ada yang bisa masuk lagi diantara kalian, termaksud gue." kata Anala. Rasa bersalah perempuan itu masih terasa sampai sekarang dan ia sungguh-sungguh dengan pernyataannya.

"Semoga, kalau rasanya masih sama." balas Nea.

Meskipun waktu memberi sempat untuk bertemu namun ada bagian kecil yang sudah terkunci dengan keputusannya sendiri tentang bab rasa yang entah bagaimana bentuknya sekarang.

"Selalu ada rasa bersalah kalau inget yang dulu Nea, lo sangat baik." balas Anala tersenyum getir.

"It's okay, lupain yang udah-udah." tanpa meminta persetujuan Anala memeluk Nea.

"Lo harus bahagia Nea, gimanapun caranya. Gue mau bantu lo untuk bahagia karna dengan itu gue ngerasa bisa ngurangin rasa bersalah gue."

"Semua sudah baik-baik, Anala."

"Thanks, Nea." bisik Anala, "Gue duluan ya."

Apapun yang berasal dari jalan ketulusan, pasti akan selalu menemukan kekuatan untuk bertahan sekalipun yang dilalui adalah hal yang dianggap tidak mungkin.

Aura bahagia sangat terlihat bersama Anala. Rasanya Nea ikut bahagia melihat Anala. Benar atau bohongnya pernyataan ini hanya Nea dan Tuhan yang tau.

"Pagi kakak geng motor." suara perempuan yang cempreng itu membuat Nea menyeringit bingung.

"Pagi." balas Nea tersenyum kaku.

"Ini udah yang ke 37 kalinya gue ngelihat kakak dan akhirnya gue bisa negur." katanya dengan kekehan.

UNTUK ATROSKA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang