31-GARIS BATAS YANG JELAS

2.7K 203 6
                                    

Hai bung, para pembaca yang akan mengikuti alur cerita. Pokoknya cerita ini penuh dengan beragam rasa.

BANTU VOTE AND COMEN DI SETIAP PARAGRAF

Terimakasih untuk yang sudah, sedang, dan baru membaca cerita UNTUK ATRSOKA.

Dukung UA jadi cerita yang menyenangkan untuk semua.

Selamat membaca pokoknya!

Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Jangan mencari tau hal yang memang sebaiknya di rahasiankan."
🧊🧊🧊

31- GARIS BATAS YANG JELAS

Kehidupan di parkiran sekolah begitu ramai dengan kedatangan anggota ALLGRASR. Barisan mereka tampak lengkap, mengisyaratkan kekompakan dan kekuatan. Di antara mereka juga ada tiga perempuan yang dekat dengan pasukan Benteng. Suara tawa riang, ledekan khas persahabatan, dan aura bahagia mewarnai kelompok mereka, mencerminkan ikatan yang kuat dan kehangatan di antara anggota ALLGRASR

"Foto dulu sobat, udah lama gue nggak mengabadikan momen," ucap Jeka sambil mengeluarkan ponselnya di tengah kerumunan anggota ALLGRASR. "Diam, di tempat masing-masing aja." Jeka memaksa anggota lain untuk mengikuti keinginannya.

CEKREK

"Tolong kirim ke gue ya, Jek," pinta Nea.

"Siap, ayang Nea," balas Jeka. "Lihat sini, bos."

CEKREK

"Mantap, cocok nih," kekeh Jeka puas melihat hasil foto. "Atroska sempurna jika bersama Nea."

"Gue duluan ya," pamit Nea sambil menatap mereka. "Gue sendiri aja." Nea berjalan dengan cepat, meninggalkan kumpulan ALLGRASR yang kebingungan.

"Kenapa Nea jadi buru-buru gitu?" tanya Jeka. Tatapan penuh interogasinya sudah mengarah pada Atroska. "Lo berantem sama ayang gue?"

Atroska menggeleng sebagai jawaban sebab sejujurnya ia juga kebingungan dengan sikap Nea yang banyak diam sepanjang perjalanan tadi.

"Biasa, cewek. Lagi nggak mood mungkin," ujar Rasel. "Kalau gitu gue sama Wafi duluan juga ya."

"Hati-hati sayangku," balas Egon. Jangan tanyakan reaksi dari anggota ALLGRASR tentu saja mereka sudah gelenggeleng kepala melihat tingkah Egon.

**

Sepanjang koridor SMARYA Jeka dan Egon terlibat dalam perdebatan tentang cara memahami perasaan. Jeka tidak terima dengan Egon yang tiba-tiba tidak mau lagi membantu aksinya tebar pesona pada kaum hawa.

"Hal berhaga sulit untuk didapatkan bro, lo lihat Atroska. Tenang tapi beruntung jika didapatkan," jelas Egon. Atroska hanya geleng kepala mendengar namanya dibawa-bawa.

"Tapi lo bukan Atroska, bro," potong Jeka.

"Gue cuma mencontohkan."

"Ucapkan terima kasih teman-teman untuk pencerahan dari manusia bucin kita," sebut Jeka menatap barisan belakang.

UNTUK ATROSKA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang