Loyal or Betrayal-05

6K 1K 86
                                    

Empat musim sudah terlewati sebanyak tiga kali dengan Claire yang tidak pernah lelah apalagi bosan untuk berada di dekat Evelyn. Apapun rela Claire lakukan untuk sepupunya yang memiliki nasib yang begitu malang menurutnya, menjadi seorang ibu di usia yang masih muda.

Claire rela merubah jadwal kuliahnya demi menjaga anak Evelyn, Russell. Claire merubahnya karena Evelyn sendiri sedang sibuk bekerja.

Claire menaruh gelas air putih di pantry lalu pergi ke apartemen Evelyn karena sebentar lagi Evelyn akan pergi bekerja. Ketika Claire sudah tiba di sana, terlihat Evelyn sedang memakai high heels dengan posisi duduk di sofa.

"Aku udah bikin sarapan, Ai. Russell masih tidur tapi bentar lagi pasti bangun, hari ini juga Russell udah mulai sekolah. Jam delapan nanti gurunya dateng." ujar Evelyn sambil memasukkan kebutuhannya selama di kantor setelah selesai memakai high heels nya.

"Oke, hati-hati. Nggak usah beli makanan biar gue masak, gue baru aja dapet resep baru." kata Claire sambil menahan pintu.

Evelyn tertawa, "oke. Aku pergi."

Claire mengangguk lalu menutup pintu dan pergi ke kamar di mana Russell masih terlelap. Claire menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 07:00 pagi dan 1 jam lagi hari pertama Russell melakukan home schooling akan di mulai.

Claire duduk di tempat tidur. "Acel, bangun yuk."

Russell menggeliat kecil dan membuka sejenak kedua matanya lalu menyembunyikan wajahnya di bantal, "Acel masih ngantuk."

"Tapi hari ini Acel sekolah."

Kedua mata Russell terbuka lebar, "sekolah?"

"Iya, mami udah bilang kan kalo Acel mau sekolah? Bentar lagi gurunya dateng, ayo." Claire berdiri sambil mengulurkan kedua tangan untuk menggendong Russell.

Russell mengusap-usap matanya dengan tangan lalu menaruh kaki kanannya di satu tangan Claire. Suara tawa Russell mulai terdengar karena anak itu merasa senang sebab Claire menariknya hingga tubuh Russell sudah berada di tepi tempat tidur.

"Onti halus tangkep Acel." Russell berdiri di tepi tempat tidur di mana nanti ia akan melompat pada Claire dan Claire harus menangkapnya.

"Ntar aja kalo mau main-main, jam delapan Acel harus sekolah."

"Itu masih jam tujuh!" kata Russell setelah melihat jam.

"Tapi itu udah jam tujuh lewat."

"Lewat belapa?"

"Lewat sepuluh, ayo kita langsung ke kamar mandi."

Russell kembali menatap jam dinding, "tapi jalum jamnya nggak ada di angka sepuluh, onti bodoh deh."

"Ya ampun, ontinya dibilang bodoh. Ya udah ayo cepet kalo mau lompat."

Russell tersenyum cerah. "Oke. Satu, dua, tiga, empat..."

"Ngitungnya sampe tiga aja, emang Acel mau ngitung sampe berapa?"

"Sampe sepuluh! Satu... Dua... Tiga..."

"Ih Acel mah, sengaja banget ngitungnya dilama-lamain."

"Ih onti jangan intelupsi Acel dong!"

Claire terkejut, "tau dari mana anak ini soal interupsi?" gumam Claire.

"Satu, dua..." Russell kembali berhitung seraya berjalan mengelilingi tempat tidur dan dengan sabar Claire menunggu Russell selesai berhitung.

-Loyal or Betrayal-

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Where stories live. Discover now