Loyal or Betrayal-10

5.8K 1K 138
                                    

Claire sedang duduk bersama Evelyn di belakang rumah Andrew dengan mata yang tertuju ke arah lapangan bola milik Russell, di sana ada Russell dan Zion yang sedang bermain bola.

"Kamu terus liatin ke arah lapangan bola, segitu kangennya sama Russell?" tanya Evelyn.

"Hah? Oh, iya dong." Claire tertawa di mana sebenarnya ia sedang memperhatikan Zion yang berperan sebagai kiper.

Claire terus saja terbayang-bayang oleh tindakan Zion yang membersihkan matanya lalu setelah itu jantung Claire berdegup kencang.

"Aku sempet ngobrol sama Andrew, Andrew nanya ke aku apa kamu punya pacar karena menurut dia kamu cocok sama Zion." kata Evelyn membuat Claire membulatkan matanya.

Claire tertawa, "gue cocok sama Zion? Ya kali!"

"Kamu masih pacaran kan sama Nolan?"

Claire mengangguk. "Masih lah. Tapi ya itu, gue sama dia masih sering ribut, LDR bener-bener nggak enak sih, susah banget mau ketemu."

Evelyn mengusap-usap punggung Claire. "Kalian pasti bisa ketemu, sabar ya."

Claire menghela napas, "udah sabar banget gue. Giliran ntar gue ada waktu si Nolan yang malah sibuk, Nolan ada waktu ya guenya yang sibuk. Tapi sekarang kita berdua sama-sama sibuk."

-Loyal or Betrayal-

Claire menatap layar ponselnya dan bingung seraya bertanya-tanya, mengapa Zion tidak mengganggunya? Alias menelepon ataupun mengirim pesan seperti yang Zion lakukan setelah laki-laki itu mendapatkan nomornya.

"Kenapa gue jadi lebih nunggu chat sama telfon dari dia daripada dari Nolan?" Claire bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Claire sedang duduk sendirian di depan televisi dan menoleh ke belakang ketika mendengar bel apartemennya berbunyi membuat Claire langsung menebak-nebak siapa yang datang, apakah Zion?

Claire lebih dulu melihat dari monitor untuk mengetahui siapa yang ada di depan pintu apartemennya, seorang laki-laki yang tidak Claire kenali. Claire mulai diserang rasa takut karena laki-laki itu terus saja memencet bel apartemennya. Claire pun segera menghubungi seseorang dan orang itu adalah Zion.

"Lo di mana?" tanya Claire setelah tersambung.

"Lo udah mulai cari-cari gue nih? Udah suka lo ya sama gue?"

"Di depan apart gue ada laki-laki! Gue nggak kenal laki-laki itu!"

"Paling kurir lah."

"Gue nggak ada pesen apa-apa! Lo denger kan suara bel apart gue terus bunyi? Itu dia yang lakuin."

"Terus gue harus apa?"

"Ya ke sini dong! Gue lagi panik ini."

"Tapi gue..."

"Buru!" Setelah itu Claire mengakhiri sambungan telepon mereka dengan mata yang terus tertuju ke layar monitor di mana laki-laki itu masih ada.

Kurang lebih 10 menit, Claire merasa lega karena laki-laki itu tidak terlihat lagi dari layar monitornya. Zion sendiri belum datang, entah karena memang tidak akan datang atau sedang dalam perjalanan. Claire membuka pintu apartemennya dan terlonjak kaget karena ternyata laki-laki itu berdiri bersandar di dinding bagian kanannya.

"I'm in danger, may I come in?" tanya laki-laki itu sambil menahan pintu yang hendak Claire tutup.

Claire mendorong laki-laki tersebut dan berseru pada Zion begitu melihat Zion datang, "lari!"

Zion berhenti melangkah dan berlari ke arah belakangnya dan Claire kembali berseru.

"Lari ke arah gue bego! Bukan lo malah pergi!"

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя