Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]

Loyal or Betrayal-26

Bugh!

"NOLAN!" teriak Claire melihat Nolan langsung memukul Zion hingga Zion jatuh terduduk di lantai. "UDAH! NOLAN!" Claire kembali berteriak membuat beberapa penghuni apartemen keluar karena penasaran sekaligus terkejut mendengar suara teriakan.

Nolan mengurungkan niat untuk kembali memukul Zion ketika Claire menahannya. "Udah?! Udah lo bilang?! UDAH?!"

"Kita ke apartemen gue sekarang, jangan di sini, please." Kedua mata Claire sudah berair.

"Gila lo! Gila! Lo..." Nolan menggelengkan kepala dan tidak sanggup untuk mengatakan apa-apa lagi.

"Nolan!" seru Claire ketika Nolan menendang Zion.

"Lo bangsat! Lo! Lo selalu nuduh gue yang enggak-enggak, lo selalu curiga ke gue, lo nggak percaya sama gue tapi barusan apa? Barusan apa yang gue liat? Lo ciuman sama laki-laki bangsat ini yang artinya lo SELINGKUH!"

"Please, kita masuk ke apart gue dulu, ayo. Nggak enak diliatin."

"Y'all want to know? She cheated on me!" seru Nolan sambil menatap orang-orang yang memperhatikan mereka.

"Gue percaya sama lo, ya. Percaya seribu persen sama lo, percaya kalo lo nggak bakal macem-macem di sini. Tapi lo... Lo selingkuh, lo selingkuhin gue, Ai." Nolan menatap Zion yang kini sudah berdiri dengan sudut bibir laki-laki itu yang berdarah.

Zion menahan tangan Nolan ketika Nolan hendak memukulnya lagi. "Dia udah di sini, lo udah ketemu sama orang ini, bilang sekarang." kata Zion yang ditujukan untuk Claire tetapi matanya tertuju pada Nolan.

"ZION! NOLAN!" Claire kembali berteriak untuk yang kesekian kalinya karena kini Nolan dan Zion saling pukul satu sama lain.

-Loyal or Betrayal-

"Nolan, biarin gue ngomong. Nolan!" Claire mengejar Nolan yang babak belur menuju basement. Melihat Nolan membuka pintu mobil, Claire mempercepat langkahnya bahkan berlari lalu masuk ke dalam mobil sebelum Nolan mengunci pintu mobil itu.

"Keluar." kata Nolan enggan menatap Claire.

"Gue minta maaf."

"Sekali lagi, keluar."

"Lan, gue minta maaf."

"KELUAR!" bentak Nolan seraya mengangkat tangannya yang terbuka ke udara siap untuk menampar Claire tetapi ia tahan.

"Tampar, tampar gue. Tampar!" Claire mengambil tangan Nolan dan ia dekatkan ke pipinya. "Tampar!"

Nolan menarik tangannya dan paksa. "Lo sebangsat itu, Claire. Gue nggak akan nanya udah berapa lama lo selingkuh sama dia yang jelas gue nggak akan pernah maafin lo. Gue bener-bener sakit hati sama lo, lo yang selalu ngingetin gue untuk nggak macem-macem, lo yang selalu curiga ke gue, lo yang selalu overthinking ke gue tapi ternyata lo! Lo sendiri yang main di belakang gue! Lo yang selingkuh!"

"Maaf." lirih Claire sambil menangis.

"Kenapa? Kenapa lo selingkuh? Lo bosen sama gue? Lo nggak bisa LDR? Atau yang lebih parahnya karena laki-laki itu lebih tajir? Kenapa? Karena apa?"

"Maafin gue."

"GUE NGGAK BUTUH LO MINTA MAAF!"

Entah sudah berapa kali Claire terkejut karena Nolan membentaknya tetapi Claire berusaha untuk bertahan di dekat laki-laki itu.

"Nggak ada kata lain yang bisa gue keluarin selain maaf." kata Claire.

"Gue bohong sama lo soal gue yang mau ke Bali di mana sebenernya gue pergi ke sini, untuk ketemu lo, ketemuan sama lo kayak yang lo mau." Nolan tertawa. "Pantes aja lo jarang nyinggung soal ketemuan ternyata lo punya yang lain di sini?"