ICHI

1.5K 200 60
                                    

Happy Reading♡

***

Seorang pemuda sibuk menyusuri barisan rak yang tersusun rapi dengan sedikit ruang membentuk lorong sempit untuk dilewati. Mata nya nampak fokus dan tangan nya sibuk menyisiri setiap rak untuk mencari buku buku menarik yang bisa ia baca hari ini. Iya, dia sedang disebuah perpustakaan yang letaknya di pinggiran kota.

Sedikit mengherankan jika melihat dari lokasi perpustakaan ini. Perpustakaan umumnya dibangun di pusat kota atau bahkan ditempat yang padat penduduk, Ini malah berada disudut kota. Ntahlah siapa yang mencetuskan agar membangun perpustakaan disini.

Tapi tak dapat dipungkiri daya tarik perpustakaan ini mengundang atensi kaum awam untuk mengunjungi nya. Nuansa klasik serta ukiran cantik yang berada di setiap dinding perpustakaan memberikan kesan tersendiri. Jangan lupakan rak buku nya yang masih menggunakan kayu dengan berwarna cokelat pekat menambah keindahannya. Membuat siapa saja betah berlama-lama di tempat ini, seperti membaca, membuat kerja sekolah atau bahkan hanya melihat lihat, sama hal nya yang dilakukan Yedam sedari tadi.

"Nah ketemu." Ucapnya kegirangan menemukan buku yang sedari tadi ia cari. Buku ensiklopedia lama.

Hari ini perpustakaan terlihat sepi jadi Yedam bebas kesana kemari tanpa merasa tidak enak jikalau ada pengunjung yang terganggu. Hanya ada sekitar lima orang ditambah petugas perpustakaan disini.

Kini Yedam sudah duduk manis di bangku paling ujung yang disediakan. Perpustakaan ini tidak terlalu luas seperti perpustakaan kota tapi cukup nyaman.

Saat asik membolak balik halaman buku, fokus Yedam teralihkan pada sebuah kertas yang mengganjal disalah satu halaman buku itu. Awalnya ia mengira itu adalah pembatas buku, setelah dilihat ternyata itu selembar koran yang dilipat.

"Terjadi pembunuhan berantai disalah satu permukiman yang menewaskan 23 orang. Belum dipastikan siapa pelaku dibalik ini semua– Suram amat, bisa bisanya dia ngebunuh 23 orang tapi gak ngerasa berdosa. Dasar psikopat. " Ucapnya setelah membaca sepenggal berita dikoran tersebut.

"Lah kejadian nya 3 tahun lalu? Wih nge pas banget tanggal nya sama hari ini. Anniversary nih mereka, eh gk boleh ngomong gitu Yedam." Dia sibuk mengoceh sendiri di pojok ruangan itu, untung saja tidak ada yang melihat tingkahnya. Bisa disangka tidak waras nanti.

Wayo wayo wayo just tell me~

"Hallo kenapa Woo?"

"Udah sore bang, lo disuruh pulang sama Bang Hyunsuk katanya nanti malem mau dinner bareng."

"Lah tumben dinner dinner an, biasa nongki di warung mang ipin aja gegayaan."

"Heh jangan suka jujur anda. Yang ngajakin dinner mama nya Bang Hyunsuk, gak baik nolak. Dah ya gw tutup dulu, bye."

Yedam mendengus menatap layar handphone nya."Ck emang dasar si Jeongwoo, belum selesai ngomong juga."

"Sekalian pinjem aja deh bukunya." Lanjutnya sembari mengangkat buku yang dibaca nya tadi, tak lupa selembar kertas koran yang terselip tadi di bawa.

"Mbak Anna aku pinjem buku yang ini ya," Yedam menyodorkan buku tadi di meja pembatas antara dia dan penjaga perpustakaan bernama Anna itu.

"Siap Dam, jangan lupa kembaliin nya seminggu lagi."

"Buku segini mah setengah hari juga selesai mbak, besok langsung aku langsung kembaliin terus pinjem lagi." Sombong nya disertai cengiran khas yang sangat manis.

"Iya deh iya, nih dah selesai."

"Oke makasih ya mbak." Yedam langsung melengos keluar perpustakaan itu.

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang