JUU-SAN

444 123 88
                                    

Happy Reading♡

***


"Lo gak lagi sakit kan Yosh?" Junkyu membalikkan bahu Yoshi agar menghadap dirinya.

Lagi lagi Yoshi hanya diam tapi kali ini bibir nya terangkat mengukir senyuman sendu yang sungkar di pandang mata.

Junkyu bergidik, "Anjir ngapa lo? Demen sama gw?"

"Jagain yang lain ya," akhirnya Yoshi membuka suara

"Hah???"

"TOLONG!!!" Junkyu terlonjak ketika mendengar suara teriakan, sepertinya itu suara Jihoon.

"Ngapa tu Ji–" Saat ia kembali menatap ke arah Yoshi

"Loh mana si Yoshi?"

Junkyu langsung keluar dari kamar Yoshi demi mengetahui apa yang sedang terjadi,

"EH NGAPA LO?" Junkyu sedikit kebingungan sekaligus khawatir saat melihat ekspresi Jihoon begitu pun yang lain.

Semua orang nampak terkejut akibat teriakan Jihoon tadi.

"Y-Yoshi tolongin Yoshi hiks," Jihoon sudah tak kuasa membendung air mata nya.

Tapi ia harus menggiring teman teman nya untuk melihat keadaan Yoshi.

"Ikut gw," Jihoon menarik pergelangan tangan Junkyu, yang lain ikut mengekori

"I-Itu," Tunjuk Jihoon

Mereka nampak kebingungan hingga Yedam memberanikan diri untuk mendekati tubuh yang sudah tergeletak tak bernyawa itu.

Tak hanya Yedam yang bergidik ngeri, yang lain pun demikian. Kecuali Jihoon, ia sudah tidak bisa menahan diri nya sendiri dan memilih duduk bersimbuh di dekat jasad Yoshi.

Bagaimana dengan Junkyu? Pikiran nya berkecambuk, satu sisi ia memikirkan siapa manusia tidak waras yang begitu kejam membunuh hingga merobek robek kulit dari manusia lain. Dilain sisi ia juga memikirkan perkataan penuh arti dari Yoshi, dia merasa gagal menjaga teman teman nya padahal sudah di peringati oleh Chenle.

•••

Keadaan rumah duka masih sama, beberapa tetangga berkunjung untuk memberikan ucapan bela sungkawa. Tapi kedua orang tua Yoshi tidak bisa secepat itu menemui mereka, dikarenakan posisi orang tua nya saat ini sedang berada di Jepang.

Lebih baik seperti itu, tidak bisa di bayangkan bagaimana ekspresi kedua orang tua nya saat melihat anak laki laki mereka meninggal dengan keadaan mengenaskan seperti ini. Belum lagi wajah Yoshi yang pucat pasi mulai membengkak karna banyak nya luka sayatan tak beraturan hasil karya dari pembunuh itu.

"Bang gak seharusnya lo pergi dengan keadaan begini, sekarang siapa yang bakal ngajakin gw main skateboard lagi?" Doyoung duduk bersimpuh sembari menangis tersendu sendu di samping tubuh Yoshi

Jihoon yang berada di sebelah nya pun hanya bisa menahan tangis sembari mengelus lembut punggung adik nya itu.

"Bang gw takut," Gumam Junghwan

Ia duduk sedikit lebih jauh dari tubuh Yoshi, dan memilih duduk bersila di sebelah Junkyu.

"Gak usah takut, kan ada kita yang jagain lo." Junkyu mengukir senyum agar adik nya itu sedikit tenang.

•••

Proses pemakaman telah usai, semua kembali ke rumah masing masing tak terkecuali kesepuluh pemuda itu.

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now