NI-JUU ROKU

366 100 31
                                    

Happy Reading♡

***

"Dari mana aja lo?"

"Biasa, toilet."

Junkyu memang tidak berbohong, setelah pergi dari ruang inap Jaemin ia memutuskan mampir ke toilet sebentar.

Mereka semua, kecuali Junghwan sudah bersiap dengan setelan kemeja masing masing. Yedam juga sudah mengganti pakaiannya. Sekarang yang dilakukan hanyalah menuju krematorium untuk melangsungkan proses kremasi mendiang Yoonbin.

"Gw gak pernah ngebayangin pertemanan kita bakal berakhir kaya gini." Celetuk Doyoung

Yedam yang mendengarnya ikut menyahuti,"gak ada yang berharap gitu Doy."

"Bang, ini gw beneran gak bisa ikut?" Tanya Junghwan

"Gak bisa Wan, mending lo istirahat dulu disini. Lagi pula gak lama kok." Jelas Hyunsuk

Mendengar itu Junghwan hanya menunduk lesu, benar juga jika ia ikut malah akan menyusahkan.

"Dah yok nanti keburu malem," ajak Jihoon, yang langsung disetujui teman temannya.

"Kami tinggal dulu ya Wan, kalo ada masalah telpon aja." Ucap Jaehyuk sebelum meninggalkan ruang inap Junghwan.

Kini sisa pemuda itu saja, sendirian di ruangan yang begitu hening.

"Seandainya gw punya kemampuan liat hantu kaya Bang Junkyu, pasti makhluk disini udah gw ajakin cerita kali ya." Monolog nya memecah keheningan.

"Ni bocah gak bisa liat gw, kalo pun bisa yang ada malah trauma."

"Kalo aja Bang Renjun gak nyuruh gw kesini mungkin gw dah nempel sama Junkyu sekarang."

Sudah bisa ditebak siapa yang sedari tadi memerhatikan Junghwan. Yup! Chenle Zhong, arwah gentayangan yang Junkyu tunggu beberapa hari belakangan ini. Entah mengapa tingkat kepekaan Junkyu terhadap keberadaan Chenle rasa nya menghilang.

Renjun meminta Chenle untuk tetap berada disekitar rumah sakit, lebih tepatnya agar mereka bisa menjaga Jaemin sekaligus Junghwan.

"Wan gw harap persahabatan kalian gak berakhir kaya persahabatan gw sama temen temen gw ya,"

Chenle tetap mengatakan itu meski Junghwan tidak akan bisa mendengarnya.

•••

Dilain sisi, proses kremasi sudah selesai dilakukan. Abu dari mendiang Yoonbin sudah dipindahkan ke dalam kendi berukuran sedang lengkap dengan tulisan namanya yang terukir rapi diluarnya.

Seperti tersambar petir disiang bolong, rasanya baru kemarin Yoonbin bersenda gurau dengan mereka. Tapi takdir berkata lain, Tuhan lebih menyayangi pemuda itu. Sama seperti teman-teman mereka yang terlebih dahulu pergi.

Jihoon berusaha menahan air mata nya sembari memeluk erat kendi itu, mereka akan memindahkan kendi itu ke dalam lemari kaca yang memang sudah disiapkan.

Mereka hanya menunduk lesu setelah Jihoon meletakkan kendi tadi diposisi nya, sembari melontarkan doa sesuai kepercayaan mereka masing-masing.

SECRET TRAGEDY | TREASURE (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now