[03] Dugeun Dugeun

645 119 17
                                    

.

Pagi yang cukup cerah.

Seorang gadis manis bersurai coklat panjang terlihat sedikit mengernyit ketika cahaya matahari yang mengintip dari sela-sela jendela kamar perlahan menyentuh mata cantiknya.

Ia menguap sejenak sambil menggeliatkan sedikit tubuhnya untuk mengurangi rasa kantuk. Merasakan sedikit beban yang ia rasakan di dadanya.

Masih dengan mata yang memejam, tangan gadis itu perlahan bergerak memeriksa sesuatu yang kini melingkari tubuhnya erat. Sesuatu yang membuatnya semakin mengernyit ketika mendapati sebuah tangan disana.




"Huh?"

Bingung. Gadis itu lantas cepat-cepat membuka kedua matanya.

Tepat disebelahnya, ia mendapati seekor manusia bebek tertidur pulas yang dengan nyaman bergelayut manja dilengannya.

"HUAAAA!!"

Cepat-cepat ia memundurkan tubuh sangking kagetnya.

Gerakan tubuh yang terlalu berlebihan membuatnya jatuh terjerembab menimpa lantai.






Gedebuk!

"AWW!" Ia mengaduh kesakitan. Memegangi bokongnya yang kini berdenyut sakit tak karuan.


"Jo Yuri!"

Bebek yang tadi tertidur pulas itu mendadak terbangun. Menghampiri Yuri yang tak henti mengaduh sakit dibawah sana.



"Jo Yuri, kau tak a-"

"Siapa kau?!" Sergah Yuri mengambil ancang-ancang siap untuk menghajar.

"Huh?"

"A-aku Yena. Teman sekamarmu."

"Yena? Teman sekamarku?!"

Yuri yang masih belum sepenuhnya sadar itu tampak mengingat-ingat sejenak. Ingatannya lantas berputar pada kejadian memalukan kemarin sore dimana keduanya bertemu tanpa mengenakan pakaian.

Dia, si gadis koper aneh yang kemarin membuatnya berteriak heboh hingga menimbulkan keributan.

Ugh, mengingat itu Yuri jadi malu sendiri. Cepat-cepat ia beranjak dari posisi duduknya meski sedikit sulit karena bokongnya masih terlalu sakit.




"Jo Yuri! Apa kau baik-baik sa-"

"Aku baik-baik saja!" Sela Yuri cepat.

"Ugh, t-tapi kau tak terlihat sebaik itu. Kau terlihat sakit. Mungkin aku bisa membantumu."

"Membantu? Membantu bagaimana?" Yuri kini menatap gadis aneh itu bingung.

"Membantu memijatmu, mungkin?" Tawar Yena dengan wajah polos.

"A-apa?!" Yuri menatap Yena dengan tatapan tak percaya. Tangannya dengan cepat bergerak menutupi bokongnya yang masih sakit.

"D-dasar mesum!" Kata Yuri yang dengan terburu-buru mengambil handuknya. Meninggalkan Yena yang menatapnya tak tahu apa-apa.
















































"Pagi Minjuu unnie!"

Suara bersemangat yang berasal dari pintu kamar maknae line membuat sosok bidadari yang baru bangun tidur itu menoleh. Mendapati seekor anak anjing ceria yang tersenyum lebar kearahnya.

"Eoh? Yujin? Tumben sudah bangun." Minju bertanya heran ditengah kegiatan menggosok matanya yang masih setengah memejam.

Yujin mengangguk dengan bersemangat.

The Girl In The Luggage (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang