[08] Mengembalikan Yena

400 79 18
                                    

.

Hantu?

Kata itu terus bergema dalam otak Jo Yuri saat ini.

Itu jelas tak masuk akal.

Masa iya teman sekamarnya yang suka menempel padanya itu adalah sosok hantu hilang ingatan yang menyasar ditempat mereka?

Itu sangat-sangat tidak mungkin.

"Akan ku pastikan!" Seru Yuri yang dengan cepat beranjak dari duduknya, meninggalkan teman-temannya dan memasuki kamar.














"Yena!"

"Yena!"

Yuri membuka pintu kamar dengan sedikit tergesa, mendapati Yena yang saat ini terlihat sibuk menggambar sambil memeluk boneka alpaca kesayangannya disana.

"Huh? Yuri?"

Yena mendongak, menghentikan kegiatan menggambarnya ketika Yuri memasuki kamar dan berjalan mendekati bebek itu.

"Yuri! Yuri!"

Yena mendadak tersenyum sumringah, menunjukkan hasil gambarnya pada Yuri yang kini berada tepat didepannya.

"Yena sedang menggambar wajah Yuri. Yuri mau lihat ti-"



Grep!

Yena tertegun, menghentikan bicaranya sejenak ketika Yuri dengan tanpa disangka-sangka menangkup wajahnya.



"Yena"

"H-huh?" Yena menatap Yuri di depannya dengan mata berkedip cepat.

"Kau manusia, kan?"

"Hah?" Yena mengerutkan keningnya tak paham.

Yuri lalu mencubit pipi Yena cukup kuat.

"Aw! Yuri kenapa mencubit pipi Yena?"

"Sakit tidak?"

"Tentu saja" kata Yena cemberut sambil mengusap pipinya berkali-kali.

"Choi Yena" panggil Yuri membuat Yena kembali menatapnya bingung.

"Huh? Choi Yena?"

"Namamu Choi Yena. Margamu adalah Choi"

"B-benarkah?"

"Yuri tahu darimana marga Yena adalah Choi?"

"Pihak kepolisian yang memberitahu tadi"

Sepasang mata Yena langsung melebar cepat.

"Jadi, jadi bagaimana?! Apa keluarga Yena sudah ditemukan?!" Tanya Yena menatap gadis didepannya dengan bersemangat.

"Mereka baru menemukan identitasmu"

"Identitas Yena?"

Yuri mengangguk.

"Namamu Choi Yena dan kau berasal dari Jeju"

"Jeju?"

Yuri mengangguk lagi.

"Apa kau mulai mengingat sesuatu?"

Yena menggeleng. "Tidak"

"Lalu bagaimana dengan kedua orang tua Yena?" tanya Yena lagi dengan bersemangat.

"Kedua orang tuamu meninggal" ujar Yuri membuat Yena melebarkan matanya.

"A-apa?"

"Kau tinggal bersama Paman dan Bibimu"

"Benarkah?" Raut wajah Yena mendadak berubah sedih. "Lalu, apa mereka yang membuang Yena kesini?"

"Aku tidak tahu" balas Yuri yang mulai menatap Yena dengan prihatin.

The Girl In The Luggage (GxG) [END]Where stories live. Discover now