[13] Setelah Itu

311 55 14
                                    

.

Seoul, musim dingin 2024..

Angin musim dingin yang bertiup cukup kuat di Seoul sore itu membuatku lebih mengeratkan mantel tebal yang ku kenakan saat ini.

Oh, itu benar-benar dingin hingga membuatku sedikit menggigil.

"Huah, dingin sekali.." kataku sambil sesekali menggosok-gosok telapak tanganku, mencari sedikit kehangatan. Uap kecil mulai terbentuk ketika aku membuka mulut untuk meniup jari-jari kecilku itu.

Setelah membayar ongkos taksi yang mengantarku ke tempat tujuan, aku lantas mulai menyeret koperku perlahan. Melangkahkan kakiku menuju sebuah rumah sederhana dengan halaman cukup luas didepan sana.

Asrama ENOZI.

Papan tulisan itu terpampang cukup jelas menggantung di antara pagar besi yang sedikit berkarat akibat korosi. Salju tebal yang menumpuk sedikit menutupi tulisan itu yang kemudian kuseka sedikit agar tulisan asrama itu terpampang sempurna.



"Tunjuk seseorang yang kau curigai sebagai mafia!"

"Kupikir itu Minju"

"Yah, kenapa selalu aku yang menjadi tersangka utama?"

"Kau memang selalu mencurigakan"

"Benar, itu pasti Minju."

"Ayo pilih dia."

"Minju adalah mafia"

"Anni, aku cuma warga biasa!"

"Dia pasti berbohong"

"Tidak, aku benar-benar warga biasa"

"Hahaha, ayo kita bunuh dia."

Suara-suara ribut para penghuni asrama itu terdengar dari luar.

Mafia game. Aku tahu, mereka selalu memainkan permainan aneh itu sejak dulu.

Sembari menggeleng-geleng kecil, aku melangkahkan kakiku perlahan menuju depan pintu, membuka pintu asrama tak terkunci yang berisi anak-anak berisik itu di dalam sana.


Ceklek!

Suara ribut itu terhenti. Sontak para penghuni asrama itu menoleh kearah pintu. Menatap padaku.

"Eoh? Yuri!"

"Yuri unnie!!"

Mereka bersorak sebelum akhirnya berlari memelukku satu persatu.

"Kau selalu kebiasaan ya, tak pernah memberitahu kami kalau pulang" komentar Chaeyeon setelah menyambut kedatanganku.

"Hehe, aku suka memberi kalian kejutan"

"Ngomong-ngomong selamat atas debutmu, Yuri."

"Woah, terima kasih unnie.." kataku tersenyum.

"Kau pasti bertemu banyak idola di music show, kan? Perkenalkan padaku salah satu dong, unnie!" tukas Yujin terlihat bersemangat di depanku.

"Sudah bertemu Twice belum? Tolong mintakan tanda tangan mereka untukku, ya!" kata Nako yang juga ikut-ikutan.

"Red Velvet! Red Velvet! Jika kau bertemu mereka, sampaikan salamku pada mereka!" Sakura berseru tak mau kalah.

"Astaga. Aku baru saja debut. Aku belum memiliki kenalan idola sebanyak itu.." kataku menggeleng-geleng kecil.

"Guys, biarkan Yuri istirahat dulu ya. Dia pasti lelah karena jadwalnya yang padat semingguan ini," tukas Hyewon meminta anak-anak yang mengelilingiku itu sedikit memberi ruang agar aku bisa beristirahat dengan tenang.

The Girl In The Luggage (GxG) [END]Where stories live. Discover now