[09] Dekat

325 65 26
                                    

.

Hola!👋

Sudah lama ga pernah up cerita ini lagi. I'm so sorry karena aku mulai kehabisan ide dan rasa mager buat nulis cerita ini selalu muncul terus sampai kepikiran ga bakal ngelanjutin cerita ini lagi.

Tapi bakal ku usahain cerita ini lanjut sampai tamat kok walaupun itu bakal lama.

Untuk kalian yang masih nungguin cerita ini update dan ngasih semangat, thank you very much💛 🧡

Dan, selamat membaca :)














...











"Liburan! Liburan!"

"Woah, aku tak menyangka bisa mendapat liburan gratis seperti ini!"

Yujin berseru girang. Tangannya bergerak mengambil kaca mata hitam yang baru ia beli dari dalam saku, memakainya dengan percaya diri.

"Setidaknya aku harus terlihat sedikit keren" katanya sambil berjalan menyeret koper, menyusul beberapa teman asramanya yang lain.




"Bagiku itu terlihat sedikit norak"

Yujin menghentikan langkahnya dan menoleh. Matanya melebar cepat ketika mendapati sosok gadis cantik dengan tinggi semampai yang berjalan di sebelahnya itu.

"Wony!!"

"Halo, unnie" sapa Wonyoung melambaikan sebelah tangannya.

"Woonnyy!!"

Yujin dengan cepat memeluk tubuh bayi kesayangannya itu dengan erat, mengabaikan beberapa tatapan orang-orang yang lewat disekitar mereka.

"Astaga, aku benar-benar merindukanmu, bayii"

"U-unnie, kau memelukku terlalu erat" Wonyoung mencoba mendorong sedikit tubuh anak anjing raksasa itu menjauh.

"Kenapa? Aku kan merindukanmu"

"Tapi kau tak perlu memeluk ku terlalu erat begitu" protes Wonyoung mengipasi wajahnya yang mendadak tersipu.

"Aku tak peduli"

Mengabaikan protes si kelinci, Yujin malah kembali memeluk tubuh anak itu lebih erat.

"Aku merindukanmu Wony, rasanya menyebalkan tak melihatmu selama berhari-hari"

Wajah Wonyoung memanas, bayi itu semakin tersipu. Jantungnya yang mendadak berdebar terlalu keras itu lantas membuatnya panik. Yujin pasti bisa merasakan detak itu dan tentu saja itu akan menjadi hal yang memalukan.

"Duh, dasar anak muda. Bisa tidak mencari tempat lain kalau mau pacaran?"

Wonyoung bersyukur, suara teguran Yuri disebelah mereka membuat Yujin melepaskan pelukannya.

"Yuri unnie, apa-apaan sih" Yujin terlihat cemberut.

"Ngapain kalian bermesraan di tempat umum seperti ini?"

"Siapa yang bermesraan? Aku cuma memeluk Wonyoung"

"Ya ya ya. Lain kali jika ingin pacaran, cari tempat yang lain saja, oke?"

"Kami tidak pacaran!" sela kedua anak itu berbarengan.

"Benarkah? Tapi kalian terlihat saling menyukai kok"

"Tidak! Wonyoung temanku. Aku tidak mungkin menyukainya seperti itu!" seru Yujin membuat raut wajah gadis kecil disebelahnya perlahan berubah.

"Lagipula kau juga tidak mungkin menyukaiku kan, Wony?" tanya Yujin menatap gadis disebelahnya.

The Girl In The Luggage (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang