Makin Dekat

73 4 0
                                    

“Andre bangun jam delapan nanti kamu ada meeting penting!” teriak Raya sambil terus-menerus menggoyangkan lengan Andre.

“Lima menit lagi Raya,” gumam Andre sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh besarnya.

“Andre kamu nanti bisa terlambat ayo bangun!” Raya bersikeras untuk membangunkan Andre yang terlihat begitu nyenyak dalam tidurnya tanpa merasakan ada gangguan.

“Oh oke kalo kamu gak mau bangun gak ada jatah selama satu bulan!” ancam Raya sambil pergi dari kasur. Andre yang mendengar itu langsung terduduk dan berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi.

Dua bulan belakangan ini hubungan Andre dan Raya semakin romantis layaknya pasangan suami istri yang harmonis. Bahkan saat ini mereka tengah dalam tahap untuk mendapatkan keturunan. Selama itu pula Raya mengetahui sisi lain dari Andre. Laki-laki itu ternyata sangat romantis dan penurut. Membuat Raya tidak ingin jauh-jauh darinya.

Tapi, ada satu hal yang belum Andre lakukan. Dia masih belum berani mengungkapkan perasaannya kepada Raya. Pengecut memang.

Soal Nadia Raya sendiri tidak tahu di mana keberadaan perempuan licik itu. Tapi syukurlah semoga saja dia tidak kembali lagi ke dalam kehidupan rumah tangga mereka.

“Selamat pagi,” ucap Andre sambil mengecup singkat pipi Raya yang sudah menjadi rutinitas paginya sebelum berangkat ke kantor.

“Pagi. Makanlah aku sudah menyiapkan roti tawar dengan selai kacang favoritmu.” Raya meletakkan roti yang sudah dia siapkan.

“Apa siang nanti kamu bisa mengantarkan bekal makan, siangku?” tanya Andre sambil memakan rotinya.

“Tentu, aku nanti akan menitipkan bekalmu kepada sopir.”

“Tidak aku ingin kamu yang mengantarkannya. Nanti siang pasti aku sudah merindukanmu.” rengek Andre sambil memeluk pinggang Raya.

Raya bergidik ngeri melihat tingkah Andre yang semakin hari makin manja.

“Andre lepaslah aku jadi takut melihatmu seperti ini,” kekeh Raya sambil mengusap rambut Andre.

“Apa aku harus mengambil cuti beberapa bulan untuk, bulan madu kita?”

Pletak!

Raya langsung memukul bahu Andre. “mengapa tidak setahun saja kamu mengambil cuti.”

“Satu tahun? Apa kau ingin keliling dunia baiklah aku akan memberitahu Rio bahwa mulai hari ini aku akan cuti hingga satu tahun ke depan.” Mulut Raya terbuka lebar apa Andre menganggap serius ucapannya tadi.

“Pergilah ke kantor aku bisa gila jika terus-terusan menghadapimu!”

“Tenang saja, harta kita tidak akan habis jika hanya untuk berkeliling dunia.”

“Andre pergilah! Atau aku akan benar-benar mengusirmu dari rumah ini!” ancam Raya.

Andre terkekeh geli mengambil tasnya mengecup pipi dan bibir Raya lalu langsung pergi karna dia takut terkena amukan dari istrinya itu.

“Andre!” teriak Raya.

**

Raya memandang kagum ke arah gedung dengan dua puluh tujuh lantai itu dengan mulut terbuka. Ini adalah kali pertamanya datang ke kantor milik Andre. Selama ini dia bekerja di perusahaan milik Alfin makanya dia tidak pernah tahu bagaimana bentuk perusahaan milik suaminya itu.

“Aku ingin bertemu dengan Andre apa kau bisa, memberitahunya?” tanya Raya kepada resepsionis yang ada di sana. Tapi bukannya menjawab resepsionis itu malah mengabaikannya.

Jodoh Tak Terduga [End]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant