Bab 1 : Awal Penderitaan.🍄

57.5K 5.4K 1.8K
                                    

{Sabar kunci dari Segalanya}

🌿🌿🌿🌿

Happy Reading☕
.
.
.
.

.

01. -  AWAL PENDERITAAN.

Malam itu Aya berada di Ndalem  setelah kepulangan Abizar ia masih berada di rumah orang tua nya.

"Aya, kamu mau tidur disini apa dirumah? " tanya Azhar yang berstatus Paman sekaligus Ayah mertua nya.

Wanita yang duduk di kursi roda nya itu menggelengkan kepalanya pelan, "Gak Ayah,  Aya tidur dirumah aja,  yasudah Aya duluan ya, Assalamu'alaikum. " pamitnya lalu perlahan menjalankan kursi roda nya keluar dari Ndalem.

Jam sudah menunjukan pukul 23.00 suasana pesantren saat ini sunyi,  rintik hujan mengguyur malam yang gelap.

Langit seolah-olah tau apa yang dirasakan Aya, dunia seakan mewakili perasaan nya sekarang.

Aya mempercepat gerakannya dengan satu tangan menjalankan kursi rodanya sedangkan tanganya satu lagi berusaha menutupi Ridwan agar tidak kena hujan.

Ceklek......

Aya membuka pintu perlahan saat sudah sampai dirumah mertuanya.

Perlahan ia menjalankan kursi rodanya menuju kamarnya dan suaminya.

Baru saja hendak masuk kedalam kamarnya, pemandangan menyayat hati ada didepanya sekarang.
Suaminya mencium kening madunya.

"Assalamu'alaikum." salam Aya seraya tersenyum simpul,
Shalman dan Silla langsung melepaskan genggaman tangan mereka saat melihat Aya masuk.

"Wa'alaikumsalam" sahut mereka bersamaan.

"Oh lagi malam pertama ya mas?  Yasudah Aya tidur di kamar tamu aja." ujarnya sembari memutar kursi roda nya putar balik menuju kamar tamu.

Shalman berjalan menghalangi Aya.
"Maaf Aya, bukan maksud mas kaya gitu, tapi mas harus adil sebagai seorang suami." ujarnya mencoba menjelaskan.

Aya membalas dengan senyuman, "Iyah gak apa-apa kok mas,  Aya ngerti." Wanita itu kembali menjalankan kursi roda nya dengan membawa Ridwan hati-hati di gendongannya.

Shalman menghela nafasnya kasar melihat istri pertamanya pergi, ia tahu pasti Aya sangat sakit hati,  tapi mau bagaimana lagi?  Ia harus berusaha menjadi suami yang adil,  dan memberi nafkah lahir dan batin secara merata.

°°°°°

Di kamar tamu saat ini Aya tengah menidurkan Ridwan kecilnya.

"Nak,kuatin Ummi ya, kamu kekuatan untuk Ummi  nak." ujarnya seraya mengayun Ridwan di ayunan kecilnya.

Aya memutuskan mulai sekarang tidur di kamar tamu saja, ia tidak ingin tidur di kamar bekas suaminnya dan madunya bersenggama.

Wanita itu melepas jilbab nya dan berusaha meraih kasur agar bisa berbaring dikasur, biasanya suaminya yang akan membantunya, tapi kini ia harus belajar mandiri.

Air Mata Terakhir Aya [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang