Enam

388K 34.6K 1.8K
                                    

Happy reading all!!

🔥

Setelah kejadian Bara mencium Nara dan kepergok oleh Laskar, kedua pasangan itu sekarang sudah pulang. Nara tengah merapikan belanjaan sementara Bara sedang mandi.

Tadi sebelum pulang, mereka sempat mampir dulu ke supermarket untuk membeli bahan-bahan membuat kue. Nara bilang, ia ingin di rumah ada kegiatan selain beres-beres rumah, dan Bara setuju-setuju saja.

Bara yang baru selesai mandi, turun ke bawah dan menghampiri Nara hanya dengan baju kaos dan celana pendeknya. Bara menuju kulkas, sementara Nara tengah menaruh tepung ke tempatnya.

Setelah membuka kulkas, Bara mengambil salah satu ice cream rasa coklat. Bara duduk di pantry, menikmati ice cream nya sambil memperhatikan Nara.

Nara yang merasa adanya kedatangan Bara, menoleh ke arah laki-laki tersebut dan mendapati orang yang telah menjadi suaminya itu tengah menikmati ice cream.

Dan ini satu fakta yang baru Nara ketahui, Bara suka ice cream. pantas saja laki-laki itu bisa bersikap sangat dingin di luar, ternyata makanannya juga adalah es. Apa mungkin karena kebanyakan makan ice cream, Bara jadi ketularan dinginnya ice cream?

Nara menggeleng, ada-ada saja pikirannya ini.

Nara berjalan kearah Bara, "aku mandi dulu, Kak," pamit Nara yang mendapat anggukan dari Bara.

Nara berjalan keatas, memasuki kamarnya dan bergegas untuk mandi. Namun satu yang Nara lupakan. Nara lupa membawa baju ganti, padahal setiap kali mandi Nara selalu membawa baju ganti. Dan entah kenapa, kali ini Nara melupakannya.

Bara sudah selesai dengan ice cream nya, ia sudah menghabiskan dua ice cream dalam waktu singkat. Laki-laki itu berjalan menuju lantai atas, berjalan menuju kamarnya dan masuk.

Cklek.

Kedua pasang mata itu saling bertemu, Nara dengan bola mata membesarnya sementara Bara dengan tatapan tak terbacanya.

Nara baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi dada sampai paha atasnya. Ia ingin mencari baju, Nara sudah sangat senang ketika ia membuka pintu dan tak mendapati Bara di dalamnya.

Tapi kini, kesenangannya lenyap, berganti rasa malu dan juga gugup. Cepat-cepat Nara memegang ujung handuk yang menjadi kunci dari segalanya.

Bara tak berkedip, laki-laki itu masih berdiri di ambang pintu seperti patung. Nara menelan ludahnya, ia sudah ketahuan, lalu apalagi? Cepat-cepat Nara berjalan kearah lemari dengan tangan memegang kuat handuknya.

Nara mencari baju dengan tergesa, sembarang ambil saja asal ia bisa segera lepas dari tatapan Bara yang mengerikan. Nara sudah selesai memilih baju, ia dengan segera menuju kamar mandi.

Belum sempat Nara membuka pintu kamar mandi, sebuah tangan lebih dulu mencengkram lengannya, menarik Nara kuat hingga membentur dada bidang seseorang.

Nara sudah tidak bisa bernafas ketika ia mendongak keatas dan menemukan Bara dengan tatapan yang Nara pun tak tau artinya. Dan ... semuanya begitu cepat, tau-tau Bara sudah kembali menciumnya.

Dan ... Kepo ya??? Dahlah, mari tinggalkan Bara dan Nara dengan urusan mereka.

..o0o..

Bara sedang senang hari ini, bahkan, ia tadi sempat menyapa balik beberapa karyawannya. Dan itu membuat tanda tanya besar bagi para karyawan Moncoffs corporation, jarang sekali bos mereka yang satu itu ramah. Apa yang terjadi? Kalimat itu yang sedari Bara masuk sampai kini  laki-laki itu sudah berada di ruangannya di pertanyakan.

Bara My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang