ALGRAFI 26

392K 38.7K 8.1K
                                    

Chapter 26 : Praktek PAI

Hayuk ajak temen untuk halu bersama disini :v
....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️

1 VOTE = 1 SEMANGAT

.
.
.

KALIAN TINGGAL DI DAERAH WIB, WITA, ATAU WIT NIH?

.
.
.

BERIKAN AWAN ☁️

731+ KOMEN SABI LAH 😎

.
.
.

OKE, MAKASIH.

SELAMAT MEMBACA 🐑

"Ogah, masa iya gue jadi mayat lagi," sungut Algra, pasalnya dirinya ditunjuk-tunjuk Dhafi untuk menjadi peran utama dalam praktek kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ogah, masa iya gue jadi mayat lagi," sungut Algra, pasalnya dirinya ditunjuk-tunjuk Dhafi untuk menjadi peran utama dalam praktek kali ini.

"Mayatnya dipocongin nggak, Bu?" tanya salah seorang siswa yang berwujud mirip Tukul Arwana lantaran kumis mempesona aduhai membaha yang dimilikinya.

"Kelas X perasaan udah praktek sholat jenazah deh...," ujar yang lain.

"DHAFI JADI MAYATNYA FIKS NO PROTES!" Ketua kelas yang ternyata juga akhlakless turut menyahut.

"JIAKH... PAK CEPAK CEPAK JEDER!" sambut seluruh murid lelaki, tentu Algra yang paling heboh.

"Sttt... Anak-anak diam! Bisa tidak?" Dari depan kelas, Bu Kuntila mengelus dada sabar menyaksikan keributan di kelas XII IPS 2 itu.

"Kita bukannya mau praktek sholat jenazah," lanjutnya setelah menstabilkan telinganya yang terasa panas.

Dhafi bersuara, "Lah, terus apa, Bu? Tadi kan katanya mau praktek?"

Satu napas kasar lolos dari sistem pernapasan Bu Kuntila. "Kalian ini kebiasaan, Ibu kan belum selesai bicara tadi. Lagipula, apa praktek dalam PAI cuma sholat jenazah saja?"

Di tengah keriuhan kelas pagi ini, Naya malah fokus pada kegiatannya sendiri. Untung Bu Kuntila tidak notice kalau Naya tidak fokus ke pelajaran. Kalau sang guru notice 'kan bisa berabe.

"Gra, gue kelewatan cantik ya?" tanya satu gadis yang duduk disebelah ketua Vaghelaz.

Algra langsung menoleh mendengar teman sebangku sekaligus teman hidupnya berbicara. "Kepedean!" Cowok ber-jas hitam khas Prada Maja itu terkekeh kecil.

"Hm."

"Yah ngambek... Lo cantik kok, cantik banget malahan. Memangnya kenapa tiba-tiba nanya itu?" Algra mengusak pucuk kepala Naya.

ALGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang