Lesson 3-2: Hari Kemerdekaan

3.6K 525 399
                                    

"(Name)!"

Solomon melambaikan tangannya dari balik pagar, (Name) pun datang dan membukakan gerbangnya. ''Bagus, lo bawa pizza rasa apa?''

Ditanya begitu, seketika Solomon cemberut. "Bukannya nanyain kabar, malah nanyain rasa pizza. Berasa driver Pizza Hut gue :( "

Sang (y/g) tertawa, ''Ya maap. Gue bercanda doang. Yuk masuk, gue udah siapin jajan sama es di dalem.''

''Yes! Makasih (Name)!"

Cowok bersurai perak itu memasuki rumah (Name) dan melihat sekeliling. Di ruang tamu sudah ada beberapa keripik, permen, sekaleng oreo, dan kacang. Tidak lupa ada seteko teh berserta gelas.

''(Name), itu temenmu udah dateng ya?"

''Oh iya ma, kenalin, Solomon.''

Ibu (Name) tampaknya cukup terpesona dengan wajah Solomon yang bisa dibilang ganteng. Iya, Solomon sebenernya ganteng, tapi (Name) antara kurang peka, bodo amat, atau rabun karena dia acuh tak acuh akan hal itu.

Ya emaknya (Name) bakal kaget sih kalau tau (Name) dikerumunin cowok-cowok ganteng ;)

''Ooh Solomon, asal mana dek?*'' (ngomong pake bahasa inggris)

''Asal Yerusalem tante, hehe.*'' ucapnya sambil tersenyum.

''Waah, dari Yerusalem? Bentar ... kok kayanya nggak asing?*''

(Name) deg-degan, gimana kalau emaknya tau kalau yang di depannya itu Solomon yang itu.

''Ooh, namanya emang disamain sama Solomon yang itu tante. Orangtua saya berharap saya bisa menjadi sosok 'Solomon' itu.*''

'Wow nice save, Solomon' batin (Name).

Sang ibu pun pergi setelah mengobrol singkat dengan Solomon, cowok itu pun menanggapi dengan kasual agar tidak terlihat mencurigakan.

Tapi emang mukanya Solomon mencurigakan banget, bawaan lahir kayanya.

''Oke (Name), mana yang perlu gue bantuin?'' tanya Solomon sambil duduk bersila di lantai, diikuti (Name). ''Warnain bagian ini pake cat warna biru.''

''Oke oke.''

Sekitar 45 menit mereka mengerjakan banner itu, Solomon tampak sedikit lelah, tapi ia hiraukan. ''Lo kalau capek istirahat dulu sana, biar sisanya gue kerjain.''

''Nggak usah, gue gak capek kok.''

''Gak capek apanya? Lo capek kan ke sini, jauh-jauh pake sapu terbang.''

'' ... (Name)."

"Apa?''

''Dah gak jaman penyihir pake sapu terbang, dan gue gak mungkin ngelakuin itu di siang bolong. Bisa-bisa gue dikira setan sama orang.''

'' ... ''

''Gue pake portal sih kesini, tapi capek juga, ngehabisin energi.''

''Ya makanya gue bilang istirahat dulu, gue udah bikinin lo es tuh.''

''Sip, meluncurr~"

Disaat Solomon hendak bangkit, terdengar suara teriakan dari gerbang depan. Solomon dan (Name) refleks melihat satu sama lain dan bergegas menuju asal suara.

''Hei, ada apaan—" Sebelum menuntaskan kalimatnya, ia melihat sebuah pemandangan mengejutkan.

Sepuluh cowok yang sangat familiar berdiri disana dengan ibunya yang tampak terkejut, beberapa tetangga juga melihat dari jauh karena 'tontonan' yang langka itu.

Ordinary Day with Seven Demon | Obey Me Fanfiction (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang