Lesson 1-1 : Masak.

9.7K 1K 1.1K
                                    

(Name) (Surname), seorang manusia bergender (y/g) yang tinggal di House of Lamentation, tempat tinggal tujuh iblis-iblis kece yang berpangkat sebagai OSIS sekolah RAD.

(Name) memangku tangannya, entah sudah berapa lama ia tinggal disini. Dirinya jadi terbiasa, saking terbiasanya hampir mati itu kejadian yang tidak mengejutkan lagi. (Lirik some people.)

Manusia lainnya adalah seorang lelaki bernama Solomon, cowok ganteng rambut silver yang aneh, yaa ... paling nggak menurut (Name) aja sih.

Ngomongnya manusia, tapi dia bisa ngeluarin sihir bahkan termasuk sorcerer terkuat.

Kadang (Name) merasa powerless dan gak guna. :(

Kesampingkan soal Solomon, kini dirinya tengah menatap sebal kearah meja dapur. Hari ini dengan sialnya ia kebagian tugas buat bikin makanan.

'Masalahnya (Name) kan gak bisa bikin makanan iblis anjir yakali:(' -(Name)

Mammon disuruh bantuin, ogah. Asmo gak mau, katanya nanti kuku sehabis manicurenya rusak. Levi mah boro-boro, nge-wibu dia. Belphegor mager. Dan kalau Beel makanannya sebelum jadi udah dibabat habis duluan.

Biasanya yang bikin emang si Lucifer atau Satan. Sayangnya dua orang waras itu ada kepentingan, yang satu nemui Lord Diavolo,  yang satu sibuk ngurusin tugas sekolah.

"Bodo amatlah gue masakin makanan manusia aja, lama-lama." (y/g) itu meraih pisaunya dan memotong sayuran disana dengan emosi.

Sekarang dia buka kulkas. Bahan makanannya gak ada yang normal.

Pepes kelelawar, krupuk cacing kering, darah buaya beku, sama otak ikan hiu.

"Astaga, ini apaan coba anjir." – (Name).

(Name) bener-bener jarang buka kulkas.  Terakhir pas dia sama Mammon yang buka kulkas sama dipaksa makan custardnya si Beel sama Mammon.

"Untung aja Satan sama Lucifer baik banget sama gue,  masih aja dikasih makanan normal, kalau nggak bundir aja lah gue :')" ucap (y/g) itu.

Elah banyak drama bat lu (Name) //dibakar massa

Dirinya kini tambah gegana mau masak apa. Bahannya aja gak bener kan kesel.

Kini (Name) meraih D.D.D miliknya, mengontak nomor seorang cowok. Setelah beberapa saat, penerima mengangkat telponnya.

"Halo, Simeon … bisa gak anterin gue ke pasar, atau toko sembako deket sini? Sumpah bahan makanan disini gak layak makan semua."

"Halo (Name), hmm … bisa aja kok."

"A-aku juga mau ikut!"

"Luke juga mau ikut, gak apa?"

(Name) tersenyum denger suara imutnya Luke. "Boleh banget. Gue tunggu dimana?"

"Tunggu aja di depan rumah. Nanti aku jemput disana."

"Astaga makasih banget Simeon."

Terdengar suara kekehan kecil disana, "Sama-sama (Name)."

Telepon di tutup. (Name) kelihatan seneng banget, 'Astaga Simeon emang malaikat, walau bodinya ke-ekspos gitu. Duh jadi berubah haluan kan hati dedek :( pindah ke Purgatory Hall enak kali ya.' batinnya.

Astaga (Name) lo udah punya tujuh cowok ganteng masih kurang?

Ordinary Day with Seven Demon | Obey Me Fanfiction (On Hold)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن