3. Back to memories

117 38 80
                                    

"Jangan sekali kali membangunkan harimau yang sedang tidur, karena kalo itu sampai terjadi dia bisa berubah menjadi monster sekaligus iblis yang kejam dan mengerikan."
~Elfathan Aditama Putra~

Typo bertebaran di mana mana!!

Happy Reading

***

Para siswa akhirnya bisa kembali bernapas lega setelah hampir satu jam mengikuti upacara bendera. Lalu lalang siswa berhamburan meninggalkan lapangan upacara. Mereka bergegas menuju kelas mereka masing-masing.

Berbeda dengan seorang gadis yang masih berdiri di tengah lapangan karena kebingungan mencari keberadaan kelasnya. Sekolah ini memiliki banyak sudut dan kelas,  hal itu tentu saja membuatnya bingung. Di tambah lagi ia tidak tahu nama kelasnya sendiri, dikarenakan ia terburu buru tadi sampai lupa menanyakan kelasnya. Tepat sekali gadis itu adalah Alana, gadis bar-bar yang ceroboh sekali.

Sekarang Alana tidak tau harus melakukan apa. Haruskah ia bertanya kepada guru-guru disini? Tapi dari tadi ia sama sekali tidak menemukan satu guru pun. Bahkan guru pembina upacara pun sudah tidak kelihatan sama sekali. Lapangan sudah sepi, karena para murid pasti sudah kembali ke kelas mereka masing-masing. Tidak ada seorang pun yang dapat ia tanyai. Haruskah ia mengelilingi setiap sudut sekolah? Tentu saja itu tidak mungkin, sekolah ini sangat megah dan luas bisa-bisa ia malah tersesat.

Lamunannya buyar ketika seseorang dari arah belakang menepuk bahunya. "Ekhm, ngapin lo, berdiri di sini sendirian?" tanya orang tersebut.

Suara berat itu, sepertinya Alana mengenalnya. Tapi untuk memastikannya Alana memberanikan diri untuk meneloh ke belakang. "Tuh kan, bener!! Ngagetin aja, lo Ka."

Aska terkekeh pelan. "Lagian sih, lo ngapain berdiri sendirian di tengah lapangan kayak gini, hah?"

Alana terdiam tidak ada jawabam sama sekali. "Pasti lo bingung kan kelas lo yang mana, karena lo kesiangan terus buru-buru kesekolah terus lupa nanya kan?  Mau nanya, tapi gak ada orang bisa di tanya, iya kan?" tebak Aska. Alana mengangguk sebagai jawaban.

"Kebiasaan. Dasar gadis ceroboh," decak Aska.

Aska menarik tangan Alana dan membawanya menjauh dari lapangan."Ikut gue!" ajaknya.

Aska membawa Alana ke lantai dua. Tempat para siswa kelas 11 berada. Mereka menyusuri setiap sudut sekolah yang luas dan megah. Sebagain pasang mata melihat dan memperhatikan keduanya. Keduanya bercanda dan tertawa dengan tangan yang saling bergandengan, tentu saja hal itu mengundang perhatian para siswa yang masih berada di luar kelas.

Baru pertama kali masuk ke sekolah ini, tapi gadis itu sudah menjadi pusat perhatian banyak orang, hingga masuk ke dalam tranding topik di SMA TUNGGAL BANGSA. Pesona seorang Alana memang tidak main-main, kecantikannya terpancar begitu jelas, walaupun bisa di bilang ia berpakaian tertutup dan memakai jilbab tapi auranya sangat kuat hingga orang orang tidak dapat mengalihkan pandangannya sedikit pun dari gadis itu. Melihat wajahnya membuat mereka adem dan dapat menenangkan hati, tapi di lain sisi aura sadis dan bengisnya terpancar begitu kuat dari sorot matanya yang penuh dengan intimidasi membuat orang-orang meringis dan enggan menatapnya.

Mengingat kejadian tadi pagi dimana gadis itu dengan beraninya menantang dan membentak seorang Elfathan Aditama Putra, yang merupakan anak dari pemilik sekolah ini, yang juga merupakan anak seorang billioner terkenal dan terpandang yang sangat disegani. Ditambah lagi cowok itu adalah seorang Ketua Tiger Gang. Geng motor terbesar di Jakarta yang terkenal bengis dan brutal. Membuat semua orang sangat menakuti dan menyeganinya.

NATHANWhere stories live. Discover now