9. Permintaan Pertama

79 18 270
                                    

Kalo laper makan mie
Kalo kangen just call me

Hei? Iya kamu yang lagi baca ini.

Semangat ya, buat kalian yang lagi nunggu tapi gak ada kepastian, ciee di gantung ya?

"Cukup alur cerita aja yang di gantung perasaan jangan, takutnya kamu gak kuat terus berakhir gantung diri,'kan gak lucu."

Gak usah nunggu yang gak pasti, mening nunggu aku up aja, bestie😅

_

Typo bertebaran dimana-mana harap waspada bestie!😅

_

Happy reading and enjoy

***

Alana mendengus kesal saat handphone nya tidak berhenti bergetar dari tadi. Bahkan saat ia masih di kamar mandi ponselnya itu terus berdering tanpa henti.

Alana keluar dari kamar mandi dan mengambil handphone nya di atas nakas.

incoming call from 081455xxxxxxx

Alana berdecak kesal. "Siapa sih?"

Alana menekan tombol hijau yang berada di layar handphone. Sedetik kemudian terdengar suara sesorang di sebrang sana.

"Turun! Gue di  bawah," ucap seorang cowok dari sebrang sana.

"Maaf, ini siapa ya?" tanya Alana pura-pura tidak tahu. Sebenarnya Alana sudah tau siapa cowok yang menelpon dan menganggunya malam-malam begini.

"Ck, gak usah pura-pura gak tau deh lo," decak Elfathan dari sebrang sana. Ya, dugaan Alana tidak salah, cowok itu memang Elfathan. Kita perjelas, Elfathan Aditama Putra, cowok yang akhir-akhir ini selalu mengusik kehidupan seorang Alana.

"Ngapain lo ke sini, takut gue gak bakal dateng gitu? Segitu takutnya gue gak dateng, sampe lo harus dateng sendiri buat jemput gue," ucap Alana geer.

"Gak usah geer lo. Gue ada urusan sama bang Vino di rumah lo tadi, jadi sekalian aja gue nunggu lo. Lagian lo juga gak tau markas gue kan, gue juga lupa ngasih tau lo. 15 menit dan lo harus udah ada dibawah!" pungkas Elfathan.

Alana berdeham sebagai jawaban. "Bay the way, dapet nomer gue dari mana?"

"Lo gak perlu tau, dan gak usah tau juga," ucap Elfathan lalu mematikan sambungannya secara sepihak.

Alana mendengus kesal sesekali ia mengumpati Elfathan. Cowok itu benar-benar menyebalkan dan menjengkelkan. Rasanya Alana sangat ingin mencabik-cabik wajah tampan cowok itu.

Ah, lupakan saja keinginan konyol Alana itu, karena sampai kapan pun itu tidak akan pernah terjadi.

Alana bergegas bersiap-siap, ia mengambil jaket jeans nya lalu memakainya dengan balutan kaos putih di dalamnya, tidak lupa dengan sepatu sneakers putih yang semakin menambah kesan badgrils pada gadis itu.

Setelah dirasa semuanya siap Alana keluar dari kamarnya lalu bergegas menuruni tangga. Sesampainya di bawah Alana mendapati Elfathan yang tengah duduk menunggunya di ruang tengah.

 Sesampainya di bawah Alana mendapati Elfathan yang tengah duduk menunggunya di ruang tengah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
NATHANDonde viven las historias. Descúbrelo ahora