6. Janji Albizar

5K 440 165
                                    

Vote terlebih dulu 🙏

📚 HAPPY READING 📚

بِسْمِ للّٰهِ لرَّحْمَنِ لرَّحِيْمِ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

بِسْمِ للّٰهِ لرَّحْمَنِ لرَّحِيْمِ

•••

"Cinta itu laksana lembah yang dalam nan misteri, begitulah pernikahan."

🍁

Gemericik air mancur di kolam ikan menjadi pengisi kesunyian pada malam hari ini. Safwa masih setia duduk di pinggiran kolam, bersandar pada pilar di halaman belakang. Tangannya tak berhenti melempari pakan ikan ke tengah kolam sejak satu jam yang lalu.

Safwa masih memikirkan kejadian tadi pagi, saat dirinya dan Albizar sampai di rumah baru mereka. Albizar mengatakan akan tidur di kamar yang berbeda dengan Safwa. Ya, Safwa tahu mereka menikah karena terpaksa, tetapi bukan berarti kehidupan mereka seperti ada sekat seperti ini.

"Saf," seru Albizar menarik tangan Safwa agar berhenti melempar pakan ikan ke kolam.

"Kamu mau bikin ikan mati kekenyangan?" ucap Albizar.

Safwa langsung melirik ke tengah kolam. Mulutnya terbuka lebar saat melihat di atas air penuh dengan pakan ikan, mengapa dirinya sama sekali tidak sadar?. Diliriknya pelet ikan yang baru ia beli di pojok ruangan, satu karung pakan ikan tersebut kini tinggal setengah.

"Ma-maaf," hanya itu yang keluar dari bibir Safwa.

Albizar mendengus. "Ngelamunin apa, sih?"

"Enggak ada."

"Kamu mau ngomong sesuatu sama saya?" tanya Albizar membuat Safwa diam. Jujur, tadi memang ada yang ingin ia bicarakan dengan Albizar.

"Saf."

"Kenapa kamu mau menikah sama saya?" tanya Safwa tiba-tiba.

Albizar sudah tahu kemana arah bicara gadis itu. Ia menghela nafas, matanya menatap langit dengan hamparan bintang yang gemerlap di atas sana.

"Kamu mau saya di hukum dera?" tanya Albizar balik.

"Bukannya sampean tidak melakukan apapun. Seharusnya sampean juga membela, pasti pernikahan ini tidak akan terjadi. Sampean juga tidak perlu terpaksa menikahi saya."

Albizar mendongak menatap Safwa. "Kamu menyesal menikah dengan saya?"

Safwa diam. Albizar yang melihat reaksi Safwa seperti itu pun menghela nafasnya.

"Saya masuk duluan. Bentar lagi Mbak Annisa mau datang."

"Gus," panggil Safwa membuat Albizar berhenti dan menoleh.

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Where stories live. Discover now