09. Pantai

421 78 6
                                    




"Wih.. Terus terus? Gimana tuh?" Tanya Dean antusias saat mendengar cerita Biru

Mereka sedang dalam perjalanan menuju pantai pagi ini. Dengan mobil Aksa yang berisi Biru, Dean, Fiona. Sisanya berada di mobik satunya

"Ya gitu. Pokoknya gara gara kalian pasang cctv dijalan. Preman nya langsung kabur. Dia takut dilaporin" Jawab Biru

"Ha? Cctv apa?" Tanya Dean

"Cctv. Kalian masang cctv kan di jalanan kampung? Kata Aksa kemarin gitu" Ucap Biru

"Kita gak mungkin pasang cctv didesa itu, Biru. Emang siapa yang mau bayar coba" Fiona tiba tiba saja menyahut sembari terkekeh

"Aksa, kamu bohong?" Tanya Biru yang terkejut mendengar penuturan Fiona

"Kalo gak gitu, preman kemaren gak akan jera. Daripada aku capek capek berantem sama preman nya. Mending dikibulin aja" Jawab Aksa yang terkekeh. Ia masih sibuk menyetir

"Ih Dasar. Aku kira beneran " Ucap Biru

"Tapi kamu beneran gak diapa apain?" Tanya Dean

"Enggak kok, aman. Untung Aksa nolong nya tepat waktu" Jawab Biru

Perjalanan menuju pantai hanya memakan waktu 30 menit. Tak terhitung lama memang, karena letak pantai yang tak begitu jauh.

Sesampainya mereka. Aksa memarkirkan mobilnya disamping mobil Dirga. Mereka satu persatu keluar dari mobil. Dean dan Kevin berlarian menuju pantai. Pasir putih itu tersibak tiap butirnya. Dengan harum sejuk air laut yang menginterupsi

Aksa menunggu Biru yang turun terakhir. Mereka berdua berjalan bersamaan. Menenteng sandal masing masing di tangan.

"Bagus pantai nya.. " Ucap Biru

"Kamu suka?" Tanya Aksa

Biru mengangguk

Mereka menyusul yang lain kesisi pantai. Pantai itu tampan sepi. Aksa sengaja memilih pantai yang tak begitu ramai agar mereka tak merasa risih

"Kurang ajar Ivan. Sini woy!" Teriak Dirga saat tubuhnya basah kuyup setelah Ivan berhasil mendorong nya ke arah ombak

"Sini Fiona. Liat tuh, ada kerang kerang" Ucap Elva, berjongkok dihamparan pasir itu

Biru menarik tangan Aksa. Membawa mereka pada gulungan ombak yang tak begitu tinggi

"Eh sebentar sebentar" Ucap Aksa yang tampak terkejut

"Ayo kesana" Tunjuk Biru ke arah bagian pantai yang sedikit lebih dalam

"Iya iya. Pelan pelan aja" Ucap Aksa

Mereka berjalan menuju sedikit ke tengah. Membuat tubuh mereka terendam air setinggi Paha. Aksa tampak gugup, mengingat dia sedikit takut dengan ombak

"Ayo Aksa, kesana lagi. Kamu mah cupu, gak seru berani nya disini doang" Ucap Biru yang tampak bersemangat

"Kamu mah gak asik. Ayo sini!!"

Biru merasakan pening dikepalanya. Hanya pening kecil. Ia kembali menarik tubuh Aksa untuk ketengah

Sebuah ombak datang ke arah mereka. Menyiprat hingga wajah Aksa basah dengan Air laut itu

"Ih asin"


"Ih asin banget"

"Ya iyalah. Ini kan air laut"



Biru menggelengkan kepalanya dan sesekali mengedipkan kedua matanya  karena tiba tiba pening itu menyerang lagi. Ia berhenti menarik Aksa. Membuat pria itu menatap nya

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz