19. Bertemu...

399 73 15
                                    

Yasa memeriksa kembali alamat desa yang dikirim oleh Aksa. Menyesuai kan dengan nama sebuah gapura dimana mobil nya memasuki kawasan pedesaan itu. Setelah menempuh jarak yang cukup jauh. Pukul sepuluh pagi, akhirnya ia sampai di Desa Wijaya

"Halo kak? Iya, ini udah masuk gapura nya... Hm.. Rumah warna coklat?.. Yaa"

Ponsel nya bersambung pada Aksa disebrang telfon. Memastikan kembali agar ia tak tersesat bersama mobil nya. Rencana Jae yang ingin ikut harus pupus begitu saja karena pria itu sedang ada kesibukan lain. Membuat Yasa akhirnya datang seorang diri

Ia memutar kemudi nya dan berbelok pada sebuah jalanan tanah disana. Hingga matanya menatap rumah berwarna coklat dengan semua kriteria yang dijelaskan kakaknya

Suasana pedesaan memang tak pernah gagal membuat hati tenang. Yasa juga merasa lega karena tugas tugas kuliah nya yang cukup membuat ny stress. Pintu mobil dibuka setelah terparkir rapi didepan rumah tanpa pagar  itu. Dengan sebuah pohon rindang dan tempat duduk kayu didepan halaman tanah itu

Yasa menelisik sekitar. Hingga akhirnya memutuskan untuk berjalan kedepan pintu rumah tersebut. Mengetuk disana dan tak lama. Mendapati seseorang membuka nya

Ceklek..

"Aksa??" Seorang pria dihadapan nya tampak berharap sosok lain yang disuruh nya membeli makan siang datang. Namun yang didapatinya sosok asing disana

"Siapa ya?" Lanjutnya

Sebelum membuka mulutnya. Yasa menelisik sosok pria dihadapan nya. Apa ini teman kakaknya?

"Yasa, adiknya Kak Aksa" Ucap Yasa

"Oh adiknya Aksa yang katanya mau dateng itu?...Masuk masuk!"

Pria itu menyingkir dari ambang pintu. Mempersilahkan Yasa masuk dan membawa nya menghampiri soda diruang tamu rumah itu

"Aku Dean... Aksa nya lagi beli makan siang sama yang lain" Ucap Dean

"Weh weh! Siapa nih? Ada yang mau periksa sama Fiona?" Ivan tiba tiba datang menginterupsi

Akhir akhir ini memang banyak warga yang datang kerumah mereka untuk memeriksakan kesehatan mereka pada Fiona yang merupakan mahasiswa kedokteran. Membuat Ivan bertanya tanya apakah pria yang tampak sedikit lebih muda ini juga salah satu warga disini

"Bukan Van.. Ini adiknya si Aksa" Jawab Dean

"Ohh!!.. Jadi ini yang namanya Yasa?" Si tengil yang satu lagi muncul dan merangkul bahu Ivan. Siapa lagi kalau bukan Dirga

Yasa mengangguk sedikit canggung

"Jadi nginep sini Sa? Berapa hari?" Tanya Dirga

"Niatnya dua hari aja sih Kak" Jawab Yasa

"Yah dua hari doang masa. Padahal mau kita jadin babu kalo disini semingguan" Ucap Ivan

Plakk!

Sebuah pukulan dibahu diterima Ivan oleh Dean

"Anak orang bego. Mau macem macem aja. Di slepet Aksa yang ada" Ucap nya

"Ini lagi gak ada kegiatan kkn ya?" Tanya Yasa yang melihat ketiga pria dihadapan nya terduduk santai

"Iya. Emang setiap minggu ada hari istirahat nya. Ya buat leha leha aja paling mah" Jawab Dean

"Disini kelompoknya ada berapa orang kak?"

"8 orang semuanya"

"Wah rame juga ya"

Ceklek..

Suara pintu kembali terbuka. Menandakan datangnya seseorang disana. Yasa yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan kakaknya tampak beranjak dengan cepat

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 Donde viven las historias. Descúbrelo ahora