0.4 : Strong

280 28 0
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Pemuda dengan kaos lusuh dan tas selempang berjalan pelan melewati gerbang tinggi menjulang

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Pemuda dengan kaos lusuh dan tas selempang berjalan pelan melewati gerbang tinggi menjulang. Hari ini sangat terik, panas matahari terasa menyakitkan di kulit. Pemuda yang kita ketahui nama asli Kim Taehyung ini berjalan masuk kedalam rumah bak istana. Sudah dua hari dia tidak memberitahu pada orang-orang rumah dan Taehyung yakin hari ini adalah hari hukaman baginya. Berharap dan berdoa semoga appa tidak ada di rumah. Jantungnya berpacu lebih cepat, darah mengalir lebih deras dari sebelumnya.

Sesungguhnya Taehyung sangat amat ketakutan sekarang. Tapi, mencoba menghalau semua pikiran negatif dan tetap masuk dengan mantap melewati pintu belakang yang biasa digunakan para maid.

Bernapas legah ketika kamar maid sepih yang pasti semuanya sedang bekerja sekarang.

Sayangnya ketika dirinya sudah ingin menginjak anak tangga, tubuhnya menegang. Suara berat dari belakang sudah mampu menyadarkan dirinya untuk tidak melanjutkan langkahnya.

"Kim Taehyung!!" 

Kim Hyungil turun dari tangga, sepertinya dia akan keluar rumah dan sangat amat kebetulan sekali Hyungil bertemu Taehyung yang baru saja keluar dari dapur.

"Apa kau tidak punya rumah sampai-sampai tidak pulang?!"

Taehyung hanya bisa menurut dengan senyum tipis dibalik bibir pucatnya. Dia sudah tahu apa yang akan segerah terjadi padanya. Sesampainya dia diruang sang ayah, Taehyung melepas kaos nya dan berbalik.

Ctas

Taehyung menggigit bibirnya saat pecut itu mengenai kulit halusnya yang sekarang dapat dilihat masih ada bekas yang tersisa.

-Appa sakit-, hanya itu yang dapat Taehyung lontarkan walau tak akan pernah ada suara yang keluar dari mulutnya.

"Kim Taehyung apa sekarang kau menjadi pembangkang? Coba kau tiru kakak-kakakmu itu! Jangan sampai aku melihat mu tidak ada di rumah saat aku pulang kerja nanti. Kau akan tahu apa akibatnya bila melanggar, hukumanmu bisa lebih parah dari ini". Ujarnya dingin.

Taehyung menjatuhkan lutut pada lantai beralas karpet merah. Meringis merasakan sakit yang kini mulai menjalar.

"Ulurkan tanganmu".

I Know I Love You • kvHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin