0.14 : S.M ; Jamais Vu - RJ

302 24 2
                                    

     Pagi dengan air hujan yang mulai redah, semalam Korea telah di guyur hujan deras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  
 
Pagi dengan air hujan yang mulai redah, semalam Korea telah di guyur hujan deras. Perumahan La Vida Land di mana alam di sini masih terawat dan terjaga ke alamiannya. Bunyi pohon terhembus angin, sungai mengalir, dan tempat-tempat yang masih hijau segar. Rumah yang berada di ujung jalan ini masihlah sunyi sebab pemilik dan penghuni masih tengah tidur dengan nyaman. Kekediaman yang bagus.

Tangga rumah mulai bergetar karena langkah terburu pria yang sudah berkepala tiga. Kemeja putih dan jas pink pich di lengan, celana formal berwarna putih tulang dan Sniker putih. Itu terlihat cocok untuknya yang menyukai warna terang dan tidak terlihat terlalu mencolok di pandang. Hari ini, Seokjin harus kembali berkerja. Terbangun lebih awal untuk membuatkan sarapan bagi anak-anak sebelum berangkat dan sisahnya di urus bibi Alea. Seokjin terlalu enggan berangkat, namun mengingat sudah terlalu banyak perkerjaan yang ia anggurkan dan tidak mungkin dia melepas tangan begitu saja pada sekertarisnya. Dengan menjijing shopper bag coklatnya, Seokjin turun sebentar ke ruang makan, menaruh tas di atas meja makan. Roti panggang yang baru saja keluar dari alat pemanggangan. Mengolesinya dengan selai coklat. Bibi Alea baru saja masuk dari kebun belakang.

Melihat Tuannya sudah rapih dengan stelan semi-formal, sudah di pastikan akan pergi berkerja.

"Tuan mau sarapan? Biar saya siapkan". Kata Bibi Alea menawarkan.

"Tidak perlu bi, bangunkan saja anak-anak dan suruh sarapan, aku harus berangkat kerja hari ini". Kata Seokjin, mencomot kembali roti panggang dan kembali mengolesi selai.

"Agenda Tuan hari ini apa saja? Biar nanti kalau Tuan muda bangun dan bertanya anda kemana saya bisa menjawabnya". Tutur bibi Alea halus, seraya memberaihkan sayuran.

"Aku akan ke butik dan klinik memeriksa sebentar, lalu ke kantor sampai urusannya selesai. Untuk pulang jam berapa, aku tidak tahu kemungkinan sebelum tengah malam". Seokjin telah selesai dengan sarapan paginya, dia sudah akan bersiap untuk berangkat. Lalu Jungkook yang baru bangun dan turun untuk mengambil air putih, mengernyitkan dahi mengetahui sang mama dalam keadaan sudah rapih.

"Mama mau kemana?". Dirinya berdiri di ujung meja makan menatap mama penuh tanda tanya. Seokjin melihatnya sekilas.

"Oh mama harus berkerja, sudah terlalu lama mengambil cuti. Mama sudah menyiapkan sarapan untuk kalian. Tapi maaf mama tidak bisa ikut sarapan bersama".

Seokjin mengecup pipi anaknya sebentar dengan seulas senyum, mengacak surai halus Jungkook. "Mama berangkat, jangan lupa sarapan". Pamitnya. Jungkook hanya mengangguk mengerti melihat mama mulai hilang dari dalam rumah.

Menoleh mendapati bibi Alea tersenyum hangat padanya. Menarik kursi makan dan membiarkan bibi Alea menyiapkannya.

"Tuan Seokjin biasanya berangkat lebih siang. Tapi—tadi mama terburu-buru. Tuan muda?"

I Know I Love You • kvWhere stories live. Discover now