Jeon Jungkook harus kehilangan kakaknya karena sebuah tragedi yang menyebabkan kematian. Namun Jungkook percaya bahwa kematian kakaknya ada seseorang yang harus bertanggung jawab.
Dunia politik dan bisnis memanglah menakutkan, tetapi Jeon Jungkook h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ke esokan hari HeFour melakukan kegiatan seperti biasa, masuk kampus di jadwal yang sudah ada dan hal yang akan mereka lakukan setelah pulang kampus. Jungkook mengatakan akan mencari tahu soal Taehyung terlebih dahulu dan mereka sepakat. Sisanya Jungkook menyerahkan pada yang lain. Hal ini memang sedikit menyusahkan tapi untuk segera selesai harus bersusah paya terlebih dahulu.
Taehyung melihat Jungkook yang baru saja turun dari motor besarnya. Taehyung akui Jungkook terlihat sangat tampan dan gagah, keren dan hal gentle lainnya lagi. Siapapun akan terlihat terpanah pada pria berumur 20an itu. Taehyung melihat ke sekelilingnya beberapa gadis dan pria melirik pada Jungkook yang sendiri. Dan tentu saja Taehyung tidak berani memiliki inisiatif untuk mendekat terlebih dahulu, Taehyung merasa tidak pantas untuk itu.
Jungkook mengetahui keberadaan Taehyung yang melamun sambil berdiri, dengan map yang ada di dadanya. Jungkook menghampiri Taehyung yang asik melamun. Melambaikan tangan didepan wajah Taehyung dan anak itu tersentak kecil.
Melihat Jungkook ada didepannya, langsung saja matanya membulat lucu.
"Kenapa melamun?"
Taehyung menggeleng kecil. Jungkook melihat map yang di peluk Taehyung. "Apa yang kau bawa?"
Taehyung menjauhkan map nya. "Proposal untuk pameran, kau mau datang?"
"Pameran apa?"
"Pameran anak seni." Jelasnya menggunakan jari-jarinya untuk berbicara, jari yang lentik.
"Kapan diadakannya?"
"Masih pengajuan." Taehyung tersenyum malu ta kala dia menawari Jungkook untuk datang tapi proposalnya bahkan masih mau diajukan.
"Jadi kau mau kemana?"
Mereka masih berdiri di area parkir. "Kantor, kau mau ikut?"
"Ok, ayo." Taehyung lagi-lagi membulatkan matanya lucu seperti anak beruang. Ingin sekali Jungkook cungkil matanya karena sinarnya.
Keduanya berjalan beriringan menuju lantai 3 di mana kantor berada. Jungkook ingin memastikan sesuatu pada Taehyung.
"Tae-"
Taehyung menoleh dengan wajah bertanya, "Terima kasih, sudah menunjukkan video itu padaku."
Taehyung mengangguk kaku, dia hanya tidak memikirkan bahwa menunjukkan video itu akan baik, karena video perundungan itu sangat menyakitkan bahkan Taehyung tidak berani untuk mengingat. Keduanya melanjutkan perjalanan menuju kantor untuk menemui Waka.
