Jeon Jungkook harus kehilangan kakaknya karena sebuah tragedi yang menyebabkan kematian. Namun Jungkook percaya bahwa kematian kakaknya ada seseorang yang harus bertanggung jawab.
Dunia politik dan bisnis memanglah menakutkan, tetapi Jeon Jungkook h...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mereka kembali ke Kampus tidak ada yang banyak bicara melainkan mereka melihat-lihat ke sekeliling gedung kampus, karena ini pertama kali bagi mereka masuk ke Kampus Korea.
Keempatnya berpisah diantara gedung. Untuk menghilangkan kecurigaan banyak orang Jungkook terpaksa menyamar menjadi kakaknya, melakukan apa yang dilakukan oleh kakaknya.
Banyak mahasiswa yang melihatnya dengan tatapan aneh karena menurut mereka Jungkook seperti yang tidak mengenal mereka. Terlihat ketika dia hanya diam saja tanpa menyapa.
"Menurutmu kenapa mereka melihat kearah kita?" Heran Jaehyun.
"Kau bertanya padaku?" Jawabnya ketus. Jungkook ya mana tahu kenapa mereka melihatnya.
Jaehyun mendecih, "Apa jangan-jangan kau dimasalalu suka mengganggu mereka? Hmm, sepertinya kita harus bertanya pada Jimin-si." Monolog Jaehyun tidak digubris tapi Jungkook setuju akan solusi yang dikatakannya.
Jaehyun melihat Jungkook yang berjalan sedikit lebih maju, Jaehyun amat sangat bersyukur dapat bertemu dengan Jungkook mengingat bahwa masalalu mereka tidak ada yang baik.
Jaehyun tersenyum tipis dengan langkah lebar dia mendekati Jungkook lalu merangkul bahunya, "Jung terima kasih." Ucapnya tulus.
Jungkook yang mendengar mengernyitkan dahi tidak mengerti, "untuk?"
"Segalanya."
Jungkook mendengus, ketika Jungkook berhenti berjalan Jaehyun juga ikut berhenti. Jungkook menoleh ke kanan, di mana mahasiswa tengah melangsungkan pelajaran. Mata yang selalu menampilkan tajamnya mata kini menatap pada pria di ujung kanan depan, dekat jendela. Surai Brown dan kacamata.
Merasa diperhatikan, Taehyung mencari sang pelaku yang berdiri di dekat jendela menatapnya. Kedua mata mereka saling bertemu. Surai Taehyung melambai-lambai lambat, mata sipit itu menatapnya tak percaya dibalik kacamata bulat, angin benar-benar memberhentikan waktu. Tidak ingin berlama-lama memandang, Taehyung pun kembali memperhatikan penjelasaan sang dosen.
Jungkook mengerutkan dahinya, "Bukannya dia yang menabrakku?" tanyanya. Jaehyun pun ikut melihat siapa yang di maksud Jungkook.
"Ah ya kau benar, aku ingat sekarang". Jaehyun memicingkan mata dengan berkacak pinggang.
Jungkook menatapnya. "Bukannya dia harus meminta maaf padaku?"
"Kau mau dia meminta maaf padamu?"
Jungkook menggeleng, "Tidak juga, ayo."
Jaehyun mendesah lelah lalu mendahului Jungkook berjalan di depannya.
Kepergian mereka disadari Taehyung, Taehyung kembali melihat kearah jendela yang tadinya ada Jungkook yang kini sosok itu telah pergi.
