8-Kedatangan Tamu lagi?

1.6K 182 5
                                    

Perkataan Darren malam tadi masih sangat jelas diingatan Alice. Bahkan ia merasa baru saja terjadi. Alice termenung diam menatap keluar jendela.

Hingga dia menyadari bahwa sedari tadi banyak yang berjalan ke sana kemari. Jika dipikir biasanya hal itu terjadi saat akan ada tamu datang.

"Jangan-jangan ...."

"NONA!!" ucap Arna membuat Alice tersentak kaget.

"Ada apa?"

"Yang mulia pangeran ingin bertemu dan sudah menunggu anda di taman belakang," ucap lembut Arna.

"Apa? baik aku akan ke sana," ucap Alice mencoba menormalkan raut wajahnya.

"Aku ingin ke sana sendiri, jadi kamu lebih baik di sini saja," pinta Alice dan berjalan perlahan.

"Selamat pagi Pangeran Darren!"

Darren yang berdiri membelakangi Alice pun membalikkan tubuhnya dan menatap wajah cantik Alice.

"Pangeran! Pangeran!!"

"Maaf ... selamat pagi, Nona Alice!" Alice perlahan maju ke mendekati Darren.

"Jadi, apa yang ingin pangeran bicarakan?"

Keduanya duduk di kursi taman saling berhadapan. "Saya ingin kita mempercepat pertunangannya tanpa menunggu pertemuan kamu dengan pangeran mahkota Cayton," ucap lugas Darren membuat Alice terkejut.

Aku nggak mau sama kalian berdua!! teriak Alice dalam hati.

Andai saja ia berani mengatakannya pasti sudah selesai masalah mereka. "Pangeran, tapi Duke sudah berjanji pada Yang mulia Raja. Lebih baik kita menunggu keputusannya," sahut Alice berusaha untuk tetap tenang.

"Apa kamu memang ingin sekali dengan pangeran Cayton itu," ucap Darren dengan nada ketus?

Entahlah Alice pun tidak yakin. Hanya saja terdengar seperti orang yang cemburu.

"Bukan seperti itu, hanya saja jika kita melakukannya akan terlihat kita tidak menghargai Duke, apalagi beliau adalah Ayahku."

Diam-diam Darren menyetujui perkataan Alice. Akhirnya ia mengangguk setuju membuat Alice menghela napas lega.

Akhirnya, batin Alice saat Darren menyetujui alibinya.

"Baiklah, jika tidak ada yang ingin dibicarakan saya pamit undur diri!"

Alice beranjak dari duduknya, tapi Darren mencegahnya membuat Alice kelihangan keseimbangan dan hampir terjatuh jika Darren tak menangkapnya.

INI GILA!! jerit batin Alice ketika berada dalam dekapan Darren.

Tubuh dan jantung tidak sikron. Ia mulai bergetar, tapi jantung berdebar tidak biasa. Ada apa dengan Alice tolong siapapun beritahu?

Dia mungkin masih berusia 12 tahun tapi sebentar lagi akan memasuki usia remaja. Wajar jika memiliki rasa terhadap lawan jenis.

Hanya saja setelah peristiwa mengerikan itu Alice menyakinkan dirinya untuk tidak jatuh hanya pada pesona ketampanan.

Namun, sepertinya itu terbantahkan sekarang? wajah Alice semakin memerah.

"Alice, kamu baik-baik saja?" ucap Darren dengan tatapan khawatir membuat wajahya semakin memerah.

"Wajahmu memerah, apa kamu demam?" Darren membenarkan posisi berdiri Alice dan memegang keningnya.

"Tidak panas," gumam Darren.

"S-saya tidak apa-apa, maaf sa-saya permisi!" ucap gugup Alice dan segera pergi dari sana meninggalkan Darren yang kebingungan.

Kenapa harus sama dia, runtuk batin Alice.

Dia merasa aman sekaligus terancam saat berada di dekat Darren sebelum memastikannya Alice akan mencoba menghilangkan perasaan konyol ini.

Ya, dia akan mencari tahu sosok Darren, entah saat kehidupan pertamanya atau pun sekarang.

Alice akan usahakan.

Sampai di kamarnya ternyata pembimbingnya sudah tiba, ia pun memulai kelasnya hingga siang hari.

Walau beberapa waktu ia tidak fokus dan terbayang kejadian tadi pagi di taman belakang.

"Nona, kelas kita lanjutkan besok. Selamat siang, saya pamit undur diri!"

"Terima kasih Lady!" Alice membereskan mejanya sebelum berbaring di kasurnya.

Ia merasa seperti butuh istirahat sebentar sebelum makan siang tepat 2 jam lagi.

Matanya semakin berat hingga tidak sadar ia tertidur masih dengan pakaian formalnya.

Arna masuk ke dalam dan melihat majikannya yang tertidur pulas. Perlahan mendekat dengan ragu dan mencoba membangunkannya.

"Nona! Nona!!"

"Ada apa, Arna," jawabnya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Anda diminta Tuan Duke untuk menghadap," ucapnya sebelum pergi kekuar.

"Kenapa Ayah memanggilku? tumben sekali dengan formal seperti ini."

"Baiklah, tolong bantu aku ganti baju yang ini sudah kusut!" Arna membantu Alice berganti pakaian dan tak lupa membersihkan mukanya agar terlihat lebih segar.

Saat akan menuju ruangan Nalendra, Alice merasa akan ada sesuatu yang terjadi. Namun, ia mencoba mengenyahkan perasaan tidak enak ini dan meneruskan langkahnya menuju ruangan Ayahnya. Bahkan saat membuka ada perasaan ragu, tapi ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Lagi pula ini bukan pertama kalinya.

"Permisi!" ucap Alice seraya mengetuk pintu pelan.

"Masuk!" Nalendra mendongak dan melihat Alice sudah berada di depannya.

"Alice Ayah mau kamu menemani satu tamu kita lagi."

"Tamu? memangnya siapa yang akan datang?"

"Yang mulia Pangeran Lyman Qays Chayton!"

Mata Alice melebar mendengar sosok yang paling ia hindari. Sosok yang membuat kehidupan dulunya hancur berantakan dan membuat kehidupannya tidak pernah usai.

APA!! ucap batin Alice terkejut.

Ini bencana!!!
































Maaf baru update.

Mood nulis baru ada dan pas ada eh gantian hpnya bikin emosi😭

Masa baru ngetik 15 detik udah keluar sendiri. Jadinya lama😢

Untuk gantinya kemungkinan update lagi besok atau senin ya😊

Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.



Order Novel Arissa yuk, judulnya "WHERE IS MY DADDY, MOM?" tertarik😉? bisa pesan dengan :

Form pemesanan

•> Nama lengkap :
•> Alamat lengkap:
• Jalan :
• Rt/Rw :
• Kelurahan :
• Kecamatan :
• Kota/kabupaten :
• Provinsi :
•> Judul buku :
•> Nama paket :
•> No hp :
•> Ekspedisi :

Kirim ke no +62 857-3351-8064

Yuk buruan diorder!!😇




ORDER Novel Arissa YUK!!🎉🎉

Judul : JENDELA KAMAR

Tertarik? pesan dengan

Yang mau ikutan bisa isi form di bawah!!👇

Format pemesanan:

Nama :
Alamat lengkap :
No. Hp :
Judul Buku :
Jumlah Pemesanan :
Ekspedisi :

Kirim form di atas ke nomor +62 858-7559-8283

Yuk buruan order😇
👇👇👇👇👇

Tak Seperti JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang