17-Keributan

965 122 2
                                    

Seminggu sudah kehidupan damai Alice kembali. Saat itu pun dirinya disibukkan latihan dan belajar tata krama.

Hari ini adalah jadwal dia untuk mempelajari sejarah kerajaan. Membosankan bukan?

Namun, Alice sudah sangat paham tentang sejarah kerajaan ini. Tapi, Alice akan diam dan mendengarkan pengajarnya menjelaskan.

Alice tak ingin membuat siapa saja curiga padanya, karena mengetahui sejarah dan politik kerajaan bahkan sebelum hal itu terjadi.

Jika ada yang mengetahuinya, semuanya akan tamat. Keseimbangan di dunia akan hancur, kejadian-kejadian tak terduga akan terjadi.

Alice bahkan tak dapat membayangkannya. Karena ini adalah kosekuensi dari mengulang waktu.

Ia menjelajah waktu tanpa harus merusak isinya. Alice hanya bisa mengubah takdirnya sendiri.

Selamanya fakta ini akan dipendam. Pengulangan waktu akan berakhir jika Alice sudah menemukan kebahagiaanya.

Alice harap ini adalah kali terakhirnya.

"Nona! Nona!" panggil Arna berulang kali.

"Iya? ada apa?"

"Saya ingin memberitahukan bahwa Sir August telah tiba." Alice mengangguk sebelum bangkit dan keluar dari kamar menuju perpustakaan.

"Arna, apa di dapur kita ada cokelat?"

"Sepertinya ada, Nona. Memang anda ingin membuat apa dengan cokelat itu?"

"Nanti kamu lihat sendiri," jawab Alice yang semakin membuat Arna penasaran.

Pasalnya di zaman ini, cokelat hanya dibuat sebagai minuman. Jadi tidak ada cokelat manis di sini. Semua cokelat batang masih pahit seperti belum diproses.

Tidak terasa Alice telah tiba di perpustakaan. Alice masuk dan melihat sesosok punggung pria tegap. Dia kira sosok August adalah pria tua ternyata masih muda.

Karena saat kehidupan pertamanya Guru sejarahnya berbeda. "Selamat pagi, Sir August!"

"Nona, anda sudah datang. Maaf saya tidak menyambut anda," sahut formal August.

Wajah tampannya akhirnya tampak. Alice sempat terpaku sebelum menyadarkan dirinya.

Tampan sekali! jerit batin Alice.

"Baik, mari kita mulai pelajarannya!" ucap August setelah keduanya duduk.

"Apa Nona tahu tentang sejarah umum kerajaan?" tanya August yang diangguki oleh Alice.

"Iya, tapi saya hanya mengatahui sejarah kerajaan yang terkenal. Seperti nama raja, para menteri, masalah kerajaan yang sempat menggemparkan saya tahu selebihnya saya tidak tahu," jawab Alice.

"Baiklah kita mulai dari masalah yang pernah dihadapi kerajaan, apa anda bisa menjelaskan Nona? ini akan membuat saya tahu seberapa pengetahuan sejarah anda."

Alice mengangguk paham.

"Baik, ini adalah peristiwa ketika pajak melambung tinggi. Hal ini terjadi ketika masa kepemimpinan Raja keempat. Pajak yang naik karena kebutuhan kerajaan yang meningkat. Harga makanan pokok yang dibeli dari luar naik. Sehingga Kerajaan memutuskan menaikkan pajak untuk menutupi kekurangannya. Hal ini sebenarnya juga untuk mencegah Kerajanaan berhutang. Namun, karena hal ini Rakyat menjadi susah membayar tunggakan pajak yang tinggi. Akhirnya mereka melakukan mogok kerja dan tidak membayar pajak. Hal ini membuat kondisi Kerajaan semakin kritis, akhirnya Raja terpaksa menurunkan Pajak dan menjual beberapa aset Kerajaan sebelum turun tahta," jelas Alice sesingkat mungkin.

Tak Seperti JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang