Tak Seperti Juliet

22-Cahaya

Di hitung hingga hari ini sudah seminggu terlewati. Hari-hari Alice selama satu Minggu ini adalah meminta Arna untuk membawakannya buku dari perpustakaan.

Sudah banyak hal yang sudah ia pelajari selama satu Minggu ini. Namun, jika dibandingkan dengan pengetahuannya masih banyak hal yang belum ia ketahui.

Selama ini ia hanya mempelajari etiket, sejarah, kelas dansa, dan juga merajut. Hal yang harus dikuasai oleh setiap wanita di kerajaan. Mempelajari hal itu secara terus menerus membuat Alice muak.

Seakan cangkir yang terus diisi Bahkan jika cangkir itu telah penuh. Walau Alice sudah melewati ketentuan wanita kerajaan, tetapi itulah yang ia inginkan. Ia ingin menjadi wanita paling hebat di kerajaan selain ia menguasai hal yang wajib dikuasai seorang wanita, ia ingin bisa menguasai hal yang dikuasai oleh pria.

Mungkin dirinya terkesan egois, tetapi Alice tidak ingin apa yang dia alami lalu akan terulang kembali di hidupnya sekarang. Ia tak rela dan tak sudi mengalami semuanya untuk kedua kalinya.

"Nona muda, semua hal yang nona inginkan sudah saya siapkan," ucap Arna.

"Baik, bantu aku berganti!" titah Alice. Tanpa kata Arna membantu Alice berganti pakaian yang jauh lebih sederhana.

"Sebenarnya Nona ingin kemana?"

"Kau tak perlu tahu, sekarang kau kenakan pakaian ini!" perintah Alice seraya menujuk pakaian yang sesuai dengan stylenya, namun berbeda ukuran.

"Untuk apa?"

"Arna, tidak usah berpura-pura. Aku tau kau sudah mengerti apa yang kumaksud, cepat pakai!"

Arna bergegas mengenakan gaun itu tanpa membantah. Tinggi Arna dan Alice tidak berbeda jauh hanya saja Arna masih lebih tinggi dari ada Alice. Selisih tinggi mereka hanya 3-5 cm, membuat tingginya nampak sama.

"Sudah, Nona," ucap Arna ketika dirinya sudah memakai gaun.

Alice pun menolehkan kepalanya dan melihat Arna dari atas hingga ke bawah. "Oke, yang kurang hanya rambutnya. Kau lepas ikatan rambutmu! Setelah ini aku akan mengatakan untuk tidak ada yang menganggu dan undur semua pertemuan untuk beson hari, jadi kau tidak perlu khawatir."

Alice pun segera keluar dan memanggil salah satu pelayan untuk menyampaikannya kepada kepala pelayan. Di rasa semua sudah siap, Alice menutup rapat pintu kamarnya dan menguncinya untuk memastikan tidak ada yang masuk sembarangan.

"Aku pergi!"

Sesuai menutup pintu, Alice berjalan menuju jendela. Sebuah jalan yang ia ketahui dari kehidupan sebelumnya. Jalan yang hanya ia ketahui hal itu.

Sebuah tali tirai ia tarik sehingga memicu sebuah hal terjadi. Tiba-tiba saja jendela yang tadinya tertutup rapat menjadi terbuka dengan sebuah tali menjuntai ke bawah.

Arna yang melihat hal tersebut pun terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Nonanya mengetahui jalan rahasia seperti ini

Ternyata ini alasan mengapa Alice tenang-tenang saja tadi. Apalagi kamar Alice menghadap taman bukannya gerbang. Sehingga penjagaannya berbeda dengan gerbang utama.

Mungkin saja para penerus terdahulu yang membuat jendela tersebut. Karena hanya para penerus keluarga yang menempati kamar Alice sekarang.

Sama seperti kejadian di kehidupan sebelumnya, ketika Alice memiliki seorang adik laki-laki. Ia merebut kamar yang sudah ditempati Alice dan dia diminta untuk mengganti kamarnya menjadi kamar yang berada di pavilium.

Hal tersebut mengartikan bahwa Ayahnha telah resmi untuk mengganti penerusnya dengan anak laki-laki. Saat itu Alice sangat terkejut dengan keputusan sang Ayah.

Ia sangat kecewa mendengarnya, apalagi saat itu Alice telah menerima kelas pewaris. Sehingga Alice merasa semua usahanya sia-sia.

Di saat keterpurukannya itu Lyman datang bagai cahaya baginya. Ia bersikap lembut padanya hingga membuat Alice terbuai dengan segala rayuannya. Tanpa dirinya sadari itu adalah awal dari kehancuran dirinya. Seseorang yang ia anggap sebagai cahaya itu.

Akhirnya update lagi😭

Niat buat ngelanjut yang ini gede banget ya🥹

Alhamdulilah chapter ini selesai setelah beberapa kali ketik😭

Semoga ke depannya tetep rutin update walau seminggu sekali, tapi Arissa usahain lebih dari itu.

Thank you yang udah mau nungguin🫰

Jangan lupa Vote N Komen dan baca story Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇