21 hari

286 10 0
                                    

||21 hari|

••••••••••••••••

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


••••••••••••••••

nindi duduk termenung di bangku dekat di depan kelas. dia menatap kosong ke arah depan.

sambil memikirkan bagaimana nasip nilainya jika benar benar di kosongkan oleh bu ani.

apalagi jika nilai matematika yang pastinya nindi tidak akan lulus..

TingTing
Bell istirahat berbunyi

Nindi lagi lagi menghela napasnya berat jika sudah istirahat begini berarti ulangan matematika telah selesai dan dia tidak punya lagi kesempatan untuk mengerjakan nya.

Nindi tersentak kaget saat ada tepukan mendarat di bahunya.

gerald tersenyum manis. 'mikirin yang tadi yah..

nindi mengangguk lemah. 'iya rald. gimana kalau nilai gue nanti kosong yah..

' tenang aja biar gue yang urus oke..

' makasih yah rald..

' iya sama sama

•••••••••

Nindi bersyukur lega karena akhirnya telah selesai mengerjakan ujian matematika dengan puas.

untung saja gerald berhasil merayu bu ani untuk memberinya kesempatan mengerjakan ujian pas jam istirahat

jadi nindi tidak perlu kwatir lagi akan nilainya.

nindi bangkit dari kantor lalu langsung menuju ke arah kelas untuk mengucapkan Terima kasih pada gerald

di dalam kelas rendi termenung sendirian ntah lah dia menjadi sebal karena terus terusan memikirkan gadis yang ia kerjai tadi.

' apa gue udah keterlaluan banget yah?batin rendi

' gerald.. pekik nindi

lamunan rendi buyar ketika yang ia pikirkan baru saja memasuki kelas.

' ada apa nin?

' makasih yah soal ujian tadi. aku jadi gak usah mikirin bakal nilai kosong..

' iya sama sama..

' bayaran nya mau apa?

' cukup lo bahagia aja nin..

nindi hanya tersenyum getir mendengarnya.

' dan kalau ada masalah harus langsung cerita sama gue.. lanjut gerald lagi.

' deal...

nindi tersenyum lalu mengangguk. 'deal..

••••••••••••

Sepulang sekolah rendi langsung terburu buru untuk ke rumah sakit karena katanya gladis semakin kritis..

saat ingin menghidupkan motornya sebuah teriakan menghentikan aktivitas nya.

' rendi..

' apa! ngapain lo!

' boleh ikut pulang.. gue gak punya ongkos buat pulang pakek kendaraan lain.. plis.. ren sekali ini aja.

' gak bisa gue sibuk! lagipula alasan lo tuh basi tau gak! lo bisa bayar setelah lo nyampe di rumah ngerti!

' tapi nanti kalau gak ad-

' cukup! nindi gue muak sama lo. dan gue mau lo jangan ganggu gue lagi. paham!

' ren gue boleh pulang bareng lo yah..
plis.. sehari ini aja

' gak gue bilang sibuk!

' Ren.. nindi langsung memegang tangan rendi dengan erat tak lupa tatapan memohonnya.

Brakk

Rendi langsung menepis tangan nindi dengan kuat hingga nindi terjatuh ke tanah. 'gue sibuk bego! gak denger lo ha. pulang sendiri... cuman bisanya bikin beban lo!

mata nindi berkaca kaca dia hanya ingin pulang dengan rendi karena sudah tak ada siswa lagi yang bisa ia tumpangi sedangkan kendaraan lain daritadi nindi sudah mencari tapi gak ketemu ketemu.

' cih! sekarang lo mau nangis biar di kasihanin.. Ckk! Murahan lo dasar cenggeng!!..

rendi langsung pergi meninggalkan nindi yang meremas roknya dengan kuat.

hatinya sesak sakit dan perih mendengar penuturan merendahkan dari yang dulunya katanya sahabat.

Bersambung

Seeyou

sekian terima gaji

30 hari[END]Onde histórias criam vida. Descubra agora