24 hari

320 10 0
                                    

Dulu kita berlari hanya untuk mengejar layangan. tapi sekarang kamu malah semakin berlari untuk menjauh dariku.

nindiAz

••••••••••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••••••••••

Jam istirahat para mahasiswa keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

tapi tidak dengan nindi. dia lebih memilih untuk duduk di di tempat sembari menatap kosong ke arah depan.

nindi menopang dagunya sambil melirik ke sana kemari. seperti ada devaju dalam dirinya.

Prakk

Nindi terkejut saat teman sekelas laki lakinya itu tampak berlari terburu-buru ke arah meja rendi.

dengan keringat yang mengucur bima berusaha mengambil air minum yang ada di tasnya rendi.

tapi saat air di dalam botol itu jatuh ke tenggorokannya. sudah lebih dulu ada tangan yang menyentaknya hingga botol itu jatuh dan terpecah belah karena merupakan bahan kaca.

bima meneguk ludahnya ketika air itu malah tumpah ke lantai bukan di tenggorokannya.

sedangkan nindi malah tremor ketakutan tepat di samping botol yang pecah itu dan bima.

' lo apa apaan sih nin! liat sekarang botolnya rendi pecah!!

nindi menoleh dan menatap bima berkaca kaca. 'gue gak maksud apa apa bim.. cuman rendi gak pernah mau ada yang pakek minum botol ini..

' yah terus. lo liat nih botol pecah! nindi.. bisa tambah habis kita...

'APA BOTOL GUE PECAH!!

Bima dan nindi tersentak kaget saat mendengar teriakan itu. nindi semakin gemeteran ketakutan sedangkan bima sudah mati kutu tak berdaya.

' ehh rendi.. sapa bima dengan senyuman manis sebisa mungkin.

mata rendi membulat saat melihat botolnya sudah terpecah belah mengenaskan di lantai

' ulah siapa ini! ucap rendi dingin tak lupa tatapan mautnya.

' engh itu tadi gue mau minum terus-

'Siapa yang suruh lo minum di botol gue bangsat! bentak rendi dengan memegang kerah baju bima kuat kuat.

bima melemas melihat tatapan tajam bak maut yang di tunjukkan rendi tak lupa juga dengan lehernya yang rasanya tercekik seperti ingin mati.

30 hari[END]Where stories live. Discover now