•8•

671 78 5
                                    

Pagi yang cerah. Rayyan dan kedua orang tuanya kini berada dalam sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 40km/jam. Rayyan duduk di kursi belakang, memandangi indahnya jalan Cipaganti melalui kaca jendela. Laki-laki itu menikmati sunyi selama perjalanan.

"Hayu ah pulang lagi" ujar Fifian. Wanita itu masih ragu untuk mengunjungi rumah Kayla.

"Mi, sebentar lagi nyampe. Tuh tinggal belok kanan sedikit" ucap Farhan.

"Kita gak akan lama ko, Mi. InsyaaAllah" timpal Rayyan mencoba meyakinkan Fifian.

Semenit kemudian, mereka sampai. Tampaklah pagar besi yang menjulang keatas, menyembunyikan bangunan mewah didalamnya.

Satpam di rumah itu membukakan gerbang dan menyuruh keluarga Rayyan untuk menunggu di ruang tamu.

"Rayyan", mata Kayla berbinar kala melihat sosok Rayyan yang duduk di sofa.

Rayyan menoleh ke arah Kayla yang baru saja turun dari tangga.

"Umi, Abi.. apa kabar?" kini Kayla memeluk Fifian.

"Alhamdulillah baik" balas Fifian dan Farhan berbarengan.

Suasana jadi sedikit canggung.

"Alhamdulillah, Key sama keluarga juga baik"

"Kita ga akan lama," Rayyan menyela.

"Setelah ketemu orang tua kamu, kita mau langsung pamit, Key", lanjutnya.

"Kok buru-buru?" air muka Kayla berubah, ada rasa sedih ketika mendengar Rayyan mengucapkan kalimat itu.

Pertanyaan Kayla belum sempat terjawab karena Hanni–Mama Kayla datang menghampiri mereka, dengan wajah sinis.

"Siapa yang undang kamu dan orang tua kamu kesini?" tanya Hanni.

"Ma..." lirih Kayla, gadis itu sebenarnya sudah membayangkan apa yang terjadi, tetapi ia sedikit memaksa Rayyan dan orangtuanya agar datang ke rumahnya.

"Mama gak tau Key kalau mereka mau datang. Kamu diam-diam hubungi Rayyan?!"

"Saya juga ga mau kalau bukan karena Fatih yang bujuk" ucap Fifian.

"Ka-Kayla... Kayla ber-" ucapan Kayla terpotong.

Rayyan meminta gadis itu keluar bersamanya untuk bicara empat mata.

Sementara itu, Fifian, Farhan, dan Hanni, masih berdebat soal kesalahpahaman dari hubungan anak mereka. Hanni mengira kalau Rayyan yang selingkuh, namun Fifian dan Farhan lebih yakin bahwa anak Hanni-lah yang tidak beres.

"Rey, aku pengen kembali sama kamu" lirih Kayla.

"Key, kamu bahkan ga inget siapa yang jadi penghianat diantara kita berdua. Kamu Key! Kamu pengkhianatnya! Kita gak mungkin kembali kayak dulu, jangan mimpi!" Rayyan berbicara dengan nada cikup tinggi, namun ia masih bisa mengontrol emosinya.

Air mata gadis itu tak terbendung. Ia sangat menyesal meninggalkan Rayyan saat dirinya akan di lamar. Kayla memilih laki-laki lain yang menjadi pacarnya saat itu. Laki-laki tersebut pernah menjanjikan bahwa ia akan langsung menikahi Kayla. Tapi, semua ucapannya dusta.

Allah mematahkan hatimu terlebih dahulu, demi menyelamatkanmu dari orang yang salah, kadang Allah menjauhkanmu darinya dengan cara yang menyakitkan.

Rayyan juga manusia. Dia jelas merasakan sakit yang tak tertahankan saat itu.

"Kayla minta maaf, Rey. Kayla sadar kalau itu salah, Kayla bener-bener nyesel"

"Aku maafin kamu, tapi gak mungkin kita balik lagi. Kamu cantik, kamu pintar, banyak laki-laki yang lebih pantas buat kamu. Dan aku bukan orang yang tepat."

Jodoh Sekampus (On Going)Where stories live. Discover now