•9•

679 81 5
                                    

Para manusia CREATE! berkumpul. Demi menghilangkan kebosanan, para jantan menyetel siaran langsung sepak bola. Sementara, sebagian perempuan disana merasa tidak tertarik sama sekali, ada yang mengalihkannya dengan mendengar lagu, menonton drama Korea, atau ngemil. Meskipun terkesan sibuk masing-masing, sebenarnya mereka sedang mempersiapkan acara yang akan dilaksanakan awal bulan Desember.

Suara ribut dari para penonton bola menggelegar ke seluruh penjuru ruangan. Se-banyak itu orangnya dan se-ramai itu. Pusing ga sih Rayyan ngurus mereka?

Rayyan dimana? Dia masih diparkiran. Parkiran yang penuh membuatnya bingung harus menyimpan motor Kawasaki-nya dimana.

Basecamp rasa sekolah.

Rayyan melewati puluhan manusia yang berada di ruang utama, tempat biasanya mereka diskusi, bersantai, dan tempat apapun. Senyum manisnya begitu mudah ia berikan pada setiap orang yang menyapanya.

Ketua kita ganteng

Udah ganteng, kece, suka jadi imam lagi

Sayang keluarga juga lagi

Idaman aku banget

Rayyan ada gak sih di Shopee atau Lazada

Mama bangga kalau punya mantu kayak gini

Yang kayak gini maksudnya, Ya Allah..

Bisik-bisik para cewek terdengar ke telinga Rayyan. Laki-laki itu hanya tersenyum. Dan itu malah membuat para cewek semakin menggila. Biasalahhh....

Rayyan memasuki ruang pengurus inti. Sudah ada Dimas, Hasbi, Dante, Genta, dan Ariq.

"Wohoo, pak ketua udah dateng, kemana aja lu?" seru Dimas sembari merangkul bahu Rayyan.

"Gue abis dari rumah Kayla"

"SUMPAH??!!" Dimas terkejoet.

Rayyan mengangguk.

"Ngapain jir?"

"Lo mau balikan sama cewek kayak dia?"

"Se-ganteng gantengnya elu.. masih ada gue yang lebih ganteng" ujar Dante.

"Apa sih teu nyambung" balas Genta.

"Gue yang lebih ganteng aja nolak kalau mau balikan sama dia" ujar Dante.

"Siapa yang balikan? Elu sama Sinta?" Rayyan meledek Dante dan mantannya, Sinta. Hubungan mereka kandas dengan cara yang sangat miris.

"Siapa? Santi?" Dante pura-pura memanggil nama orang lain, tapi malah dijitak Genta.

"Nyokap gue itu!"

"Tante Santi mah baik, ya" Dante teringat akan Mamanya Genta itu yang sering sekali menelpon anaknya setiap dua jam sekali. Tapi, hal itu malah terkesan lucu. Dante ngeledek, nih.

Mereka semua tertawa. Kecuali, Ariq. Dia mah senyum juga cukup.

"Gue, Umi, Abi, dateng kesana buat silaturahmi.. buat memperbaiki hubungan aja, gak ada niatan yang lain" jelas Rayyan.

"Terus?" tanya Ariq, tiba-tiba.

"Tumben ada suara, bang" ujar Dante.

"Penasaran" balas Ariq singkat, padat, jelas.

"Masih sama aja. Kayla ngajak gue balikan"

"Lo terima?"

"Hah? Iya, diterima lagi?"

"Mending lu sama Bu Lula, deh"

"Jangan! Bu Lula udah janda"

"Janda cantik"

Jodoh Sekampus (On Going)Where stories live. Discover now