*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Terus pantengin sampe end yaa
jangan lupa tinggalin jejak
Kuyy langsung baca yukk
Hayukkk
Eh bentar bentar, cuman mau bilang maaf kalo banya kata yang kurang pas atau typo ehehehe
Dah. Lanjutttt!!!
🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
Hari ini hari Minggu. Tak ada kegiatan lain selain rebahan. Itu lah yang selalu dilakukan Aleen. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi gadis itu belum juga bangun.
"Aleen! Bangun. Udah jam berapa ini!"teriak Saras, mamanya.
Karena tak kunjung ada sahutan dari putrinya. Saras membuka pintu kamar Aleen yang memang tidak dikunci. Saras menggelengkan kepalanya melihat putrinya yang masih molor dengan posisi terlentang.
"Aleen, bangun."Saras menggoyangkan badan Aleen.
Si empunya hanya menggeliat tak nyaman.
"Ehmmm.." gumannya meregangkan otot pada tubuhnya.
"Cepet sana bangun. Ada yang dateng itu temen kamu katanya,"
Ucapan mamanya membuat ia kini membuka mata dan duduk dengan lesu "siapa sih ma, pagi pagi gini dateng."
"Pagi palak kamu peyang,"ucap Sarah menonyor kepala Aleen.
Tak habis pikir dengan putrinya itu. Pukul 9 pagi di bilang masih pagi pagi. Dasar anak siapa sih? Ya anak sendiri lah aneh. Batinnya.
"Kalo Astrid sama Amanda suruh pulang aja deh ma. Masih ngantuk Aleen,"ucap Aleen menjatuhkan badannya kekasur lagi.
Dengan cepat Saras menarik badan putrinya agar terduduk kembali "bukan Astrid sama Amanda. Cepet sana mandi terus turun,"
"Siapa sih ma, ganggu banget deh."kesal Aleen.
"Cowo, kalo gak salah namanya Alfa."ucap Saras.
"Hah! Kak Alfa dateng kerumah ma!"teriak Aleen terkejut.
"Iya buruan sana,"suruh Saras lalu pergi meninggalkan Aleen.
Dengan cepat Aleen bergegas menuju kamar mandi. Dan dengan bodohnya bisa bisanya ia menabrak pintu kamar mandi yang masih menutup.
Bruk
"Aw..."ringisnya.
"Siapa sih yang naruh pintu disini. Gak tau apa orang lagi buru buru,"gerutu Aleen menggebrak pintu kamar mandi. Ada ada aja Alien ini, eh Aleen maksudnya eheheh.
Tanpa memikirkan tentang pintu lagi, Aleen masuk kedalam kamar mandi. 15 menit ia sudah selesai. Dengan menggunakan kelana jeans, baju pendek warna putih. Berjalan menuju meja rias. Memperias diri dengan natural, yang tidak mencolok tapi tidak terlihat pucat wajahnya. Mengambil penjepit rambut bermotif bunga Daisy, rambutnya ia gera.
ČTEŠ
ALFAREZI KAVINDRA (END)
TeenfikceAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...
