*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Maaf kalau fii up nya lama:(
Maaf juga kalau banyak typo bertebaran
Jangan lupa tinggalin jejak buat fii
Makasih^^
🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
"Jika ia bisa memilih, hanya satu yang ia inginkan cukup dapat hidup bahagia tanpa adanya drama yang membuatnya terluka."
-Alfarezi Kavindra-
🌼🌼🌼
Bel pulang berbunyi nyaring. Membuat mereka semua berhamburan keluar kelas. Tujuannya hanya satu, parkiran.
Alfa berjalan dengan angkuh diikuti kedua pengawalnya, siapa lagi kalau bukan Kenzo dan Daniel.
"Al Lo gak nungguin Aleen?"tanya Kenzo tiba di parkiran dimana motor mereka berada.
"Hmm," Alfa hanya berdehem. Mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan kepada gadisnya.
Aleen Putri Daisy 🌼
Gue tunggu di parkiran.
Setelah mengirimkan pesan. Alfa menaruh kembali di saku celananya. Tak jauh dari mereka Aleen berjalan kearahnya bersama Astrid dan Amanda.
"Hmm doang tapi pacarnya dateng,"cibir Kenzo.
"Iya lah dari pada Lo jomblo,"ejek Daniel.
"Wah Lo gak tau aja, cewe gue banyak kalau cuman mau gandengan aja."ucap Kenzo sombong.
"Ilih sok-sokan deh, gitu tadi di tolak sama Astrid."ucap Daniel membuat Kenzo merasa kesal.
Sial sekali gadis itu, belum apa-apa sudah di tolak dirinya. Kan tampang playboy nya bisa terancam. Masa iya buaya di tolak. Gak elit banget.
"Bacot Lo," sarkas Kenzo.
"Maaf kak nunggu ya?" tanya Aleen setiba di samping mereka.
"Nggak, ayo."Alfa menarik tangan Aleen dengan lembut.
"Gue duluan ya, babay." Pamit Aleen kepada mereka.
"Hati-hati Leen,"ucap Astrid. Langsung mendapat acungan jempol dari si empunya.
"Jagain Beby gue,"ucap Kenzo yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alfa. Ia hanya cengengesan tanpa dosa.
Alfa dan Aleen sudah melajukan motornya hingga hilang dari penglihatan mereka.
"Ayo pulang,"ajak Amanda. Astrid mengangguk.
"Kuy lah," sahut Daniel dan Kenzo bersama.
"Gue gak ngajak kakak,"ucap Amanda.
YOU ARE READING
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Teen FictionAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...
