Menyusuri Kenangan Masa Lalu

150 7 5
                                    

(Sedikit sesuatu yang ku buat beberapa minggu lalu 👆)

Pada suatu sore yang damai di dalam rumah Keluarga Akabane...

"RUKIO, BALIKIN GAK BUKUNYA!!" sahut seorang gadis kecil berambut merah.

"HA? APA? GAK KEDENGERAN!" balas seorang laki-laki berambut hitam.

Yap, sangaattt damai :)

Assassination Classroom © Yuusei Matsui

.

.

.

.

"Awas ada meja," kata seorang wanita bersurai kuning dengan tenang sambil menyeruput tehnya.

BRAK!

"Rukio ada di belakangmu," katanya lagi.

Rukio membeku di tempat. Momen ini langsung dipakai adik kembarnya untuk mengambil balik buku kesayangannya.

"DIH MAMA!" kata Rukio sebal. Adiknya, Karuri menjulurkan lidahnya dan balik ke kamarnya sedangkan wanita tersebut hanya menyeringai.

"Karuri, jangan lupa rapihkan bukumu yang lainnya!"

"Iya, Ma!" sahut gadis itu dari kamar.

"Nah, Rukio..."

"Iya, iya aku rapihin deh ruangannya," kata Rukio dengan cemberut.

Sebelum dapat memberi balasan, mereka mendengar suara mobil dimatikan. Tidak lama kemudian, seorang pria bersurai merah datang memasuki rumah mereka.

"Ah, papa sudah pulang?" tanya anak itu.

"Hmm? Tidak biasanya."

"Ha? Udah pulang?" kata Karuri yang mengintip dari balik pintunya.

"Kenapa kalian seperti tidak mau aku ada di sini?" tanya pria itu dengan wajah pura-pura terluka.

"Karena memang tidak," Mereka menjawab dengan kompak.

"Lu ajarin anak-anak apa sih, Ri?" kata pria itu sambil mengacak rambut istrinya.

"Ha? Kok aku? Dari kamu kali itu, Kar!" kata Rio sambil tertawa.

"Serah deh," balas Karma sambil berjalan ke ruang tengah.

"Lho, ada perang apa lagi ini?" kata Karma terkekeh melihat ruangan yang sudah seperti kapal pecah.

"Ah, biasalah. Rukio bukannya tadi kamu bilang mau rapihkan semuanya, ya?" Tanya Rio dengan sedikit penekanan. Rukio seketika membeku lagi, "I-iya."

"Oya? Ada yang buat onar lagi, ya? Gak apa-apa, aku suka," Rio pun langsung menyikut Karma.

"Ya tetap saja kau perlu merapihkannya lagi. Wah, sayang sekali, padahal Papa ingin memberikan ini kepadamu." Karma menujukkan sebuah buku kepada Rukio. Mata Rukio seketika berbinar.

"WOAH ITU BUKANNYA EDISI TERBATAS YA? KOK PAPA BISA DAPET?!" Kata Rukio kegirangan.

"Ya, kebetulan ada rekan kerja yang punya dua dan dia memberikannya kepada, Papa. Jadi, cepat rapihkan kalau kau mau langsung mendapatkan buku ini," balas Karma dengan senyum khasnya.

Rukio seketika bergegas merapihkan ruangan yang dia acak-acak tadi. Hah, anak-anak kalau ada maunya aja, ya.

"Bohong lu. Pasti kau sudah membelinya jauh-jauh hari, kan?" kata Rio kepada Karma.

Karma x Rio Oneshots [ENG/IND]Where stories live. Discover now