t i g a

207 93 48
                                    

back to my story'

tandai typo!

jangan hiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu, mereka melakukan itu karena mereka sedang berada dibawahmu

-alanno xaquille bagaskara-

-o0o-

Di kediaman keluarga Garcia saat ini sedang menikmati makan malamnya dengan khidmat. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring.

"Hari ini kayaknya Meisha ngga nginep dulu deh, soalnya Meisha mau beres-beres di rumah!" Ujar Zea setelah selesai makan.

"Kamu yakin Sha?" Sahut Adrian, Adrian Devano Garcia- kakak dari Vio.

Zea tersenyum dan mengangguk.

Keluarga Vio memang sangat dekat dengan Zea. Mereka menganggap Zea sudah seperti anak mereka sendiri. Bahkan kakak Vio pun sudah menganggap Zea seperti adiknya sendiri. Oleh karena itu Vio sangat sensitif jika menyangkut Zea. Meisha adalah panggilan dari orang terdekatnya. Tidak ada yang tau kalau di dalam nama Zea tersemat nama Meisha, hanya orang terdekat yang tau.

"Tapi mami sama papi masih kangen sama kamu Sha!" Ujar Rossa- mami Vio dan diangguki oleh Andreas Garcia- papi Vio. Rossa dan Andre memeluk erat Zea, seperti tidak ada hari esok untuk melakukan itu lagi. Aneh-aneh aja sih!?

"Mami tenang aja ya, kalau ada waktu Meisha akan sering-sering main kesini ya!" Sahut Zea.

Sebenarnya Zea juga sangat merindukan mami dan papinya. Tapi Zea juga harus pulang, untuk merapikan rumahnya. Karena kemarin setelah dari bandara Ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Badannya serasa remuk.

"Perlu Abang anterin Sha?"

"Ngga perlu bang, Abang juga kan capek habis dari luar kota!" Sahut Zea meyakinkan.

"Apasih yang engga untuk kamu Sha!?" Ujar Adrian lagi.

Zea tersenyum, Ia sangat beruntung memiliki mereka. Meskipun bukan keluarga kandungnya, tapi Ia merasa memiliki keluarga yang utuh.

Setelah berpamitan kepada mereka, Zea langsung melesakkan motornya membelah jalanan malam kota. Ya, Zea tadi sempat pulang ke rumahnya terlebih dahulu untuk mengganti mobilnya dengan motor kesayangan miliknya.

-o0o-

Alan baru saja tiba di markas besar Crueldad. Semua anggotanya terkejut melihat kondisi Alan yang terdapat lebam dimana-mana.

"Lo kenapa?" Tanya Bara yang baru saja datang dari dapur markas mengambil makanan.

"Dikeroyok sama the vanders."

"Lah kok bisa sih Lan? Gila tuh orang, beraninya main keroyokan!?" Abian dan Aska hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

2 jam yang lalu.

"Apa ada tambahan kak?" Tanya pelayan cafe tersebut sopan.

Alan hanya menjawab dengan gelengan kepalanya dan pelayan tersebut mengangguk lalu pergi.

Ting!

agam.lexskara
Nanti gue mampir ke markas!
Lo dimana?

alanno.xaqkara
Oke!
Gue lagi keluar, nanti langsung ke markas!

z e a l a nWhere stories live. Discover now