Part 28

17 6 2
                                    

Happy Reading💙
.
.
.
.
.
.

Malam itu di sebuah rumah mewah, ada seorang gadis yang mengeluarkan berbagai pakainnya dari dalam lemari hingga membuat kamarnya bagaikan kapal pecah.

Sesekali dia melirik ke jam dinding yang terus berputar, seharusnya saat ini dia sudah siap dan berangkat. Namun, dia malah belum siap sama sekali. Sedari tadi orang yang membuat janji dengannya sudah mengirimkan pesan dan meneleponnya beberapa kali. Dia pun terpaksa berbohong dengan berkata bahwa dia sedang di perjalanan namun jalanan macet.

"Ya Allah, Raina! Lo mau ketemu si Mr.Sariawan aja ribet banget," decaknya. Alhasil dia memilih dress berwarna navy dan bergegas memakainya, setelah itu dia memakai bedak tipis dan juga liptin. Dia mengambil sepatu kets warna putih dan tas warna hitam.

Sebelum berangkat dia melihat penampilannya terlebih dahulu di cermin. Ketika dirasa sudah oke, dia pun bergegas keluar kamar. Dia berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Beruntunglah supirnya sudah siap, supirnya pun membukakan pintu mobil untuk Raina. Raina pun masuk dan sopirnya melajukan mobil menuju tempat yang dituju.

Mr. Sariawan ganteng terpapan😒
Lo masih di jalan?

Anda
Iya, bawel banget sih


Mr. Sariawan ganteng terpapan😒
Gue kan khawatir, atau sebenernya lo baru berangkat, ya 'kan?

Raina membelalakan matanya ketika melihat balasan dari Wirawan, mengapa laki-laki itu mengetahui bahwa dia baru saja berangkat? Apakah dia cenayang?

Anda
Jangan sotoy!


Mr. Sariawan ganteng terpapan😒
Gue bukan sotoy. Tapi biasanya orang yang mau ketemuan terus bilangnya otw mulu, biasanya cuman alesan doang biar gak dikatain ngaret.

Sepertinya Wirawan adalah orang yang sering terkena korban otw. Makannya dia bilang seperti itu, tak terasa Raina sudah sampai di tempat yang Wirawan serlok. Dia pun menarik napasnya dalam-dalam, kemudian tangannya hendak membuka pintu mobil tetapi pergerakannya terhenti.

"Non, itu topengnya ketinggalan," ujar sopirnya.

Raina pun menepuk keningnya, dia hampir saja keluar tanpa menggunakan topeng itu. Jika topengnya tidak dipakai, alhasil Wirawan bisa langsung tahu wajah Raina.

"Makasih Pak udah ngengetin!" Raina langsung mengambil topeng yang ada di atas kursi, lalu memakainya.

"Sama-sama," balas sopirnya.

Kemudian Raina pun melanjutkan niatnya untuk membuka pintu, lalu dia keluar. Di sana muda mudi sudah berdatangan, entah kenapa jantungnya berdegup kencang tidak seperti biasanya.

Raina kini celingak-celinguk mencari orang yang bernama Wirawan, Raina pun memilih untuk menghubunginya lewat telepon.

"Halo!" sapa Raina ketika orang yang dihubungi menjawab teleponnya.

"Iya, lo di mana?" tanya orang yang berada di seberang sana.

"Gue udah sampe di depan, lo di mana?" tanya Raina balik.

"Gue deket pohon."

Raina kembali celingak-celinguk, tak lama matanya menangkap seorang laki-laki yang sedang berdiri di dekat pohon. Raina tidak bisa melihat wajahnya karena orang itu membelakangi Raina, namun dia merasa tidak asing dengan penampilan laki-laki itu.

"Apa itu dia?" gumamnya yang terus memperhatikan laki-laki yang berdiri tak jauh darinya.

"Del!"

Looking For True Love(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang