Ending

30 4 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.
.
.

10 tahun kemudian ....

"Malpin, Malpin! Zola mau es klim!" pinta gadis cantik yang berusia dua tahun itu menarik ujung baju laki-laki yang sedang menggendong bayi laki-laki berusia sekitar lima bulan.

"Buset, anak gue!" gumamnya kesal.

"Papa, Sayang ... manggilnya Papa!" tegur wanita cantik sembari menyuapi batita yang duduk di pangkuannya.

"Papa? No, no, Mama! Malpin! Ayo, Malpin, Zola mau es klim!" rengeknya menunjuk penjual ice cream keliling yang berada tak jauh darinya.

"Hey ... hey ... dengerin Papa, Zora 'kan baru sembuh sakitnya, jadi untuk sementara ini Zora libur dulu ya, makan ice cream nya! Nanti disuntik lagi sama dokternya, mau?" tanya Malvin kepada putrinya, anak pertama yang bernama Karina Chelsea Izora.

Gadis cantik itu hanya menggelengkan kepalanya,"nda mau, Zola nda mau Pa! Hiks ...."

"Lahh, kok nangis?" Malvin sedikit mencondongkan tubuhnya, menyamakan tubuh gadis kecil yang berada di depannya lalu ia mengusap air matanya yang mengalir deras.

"Princess nya Papa, jangan nangis dong! Nanti adeknya ikutan nangis."

"Nanti kalau Zora udah sembuh, nanti Papa borong deh semua buat Zora seorang!" lanjutnya.

"Janji?" Zora mengulurkan jari kelingking mungilnya.

"Papa janji, Sayang ...."

"Maafin Papa, ya, Papa nggak ada uang buat beli yang Zora mau! Papa emang nggak berguna, beli ice cream aja Papa nggak mampu!" gumamnya dalam hati sambil memeluk erat tubuh mungil putrinya.

"I love you, Malpin!"

Sepasang suami isteri yang memanglah Malvin dan Syila, kini sudah memiliki tiga anak. Anak pertama yang bernama Karina Chelsea Izora berusia dua tahun, kedua Dipta Baskara berusia satu tahun, dan ketiga yang masih bayi bernama Arga Arthur Nugroho.

👶👶👶

Di tempat lain, sepasang suami isteri juga tidak kalah sibuknya mengasuh anak-anak mereka.

Raina sedang sibuk menina bobokan anaknya, yaitu Arfathan Baslan yang berusia dua tahun dan Alfarizi Kalvindra yang berusia empat tahun di tempat tidur. Sementara, Gibran sedang mengasuh anak pertama dan ketiga mereka yang bernama Daniel Athar Pratama dan Azzar Adelio.

Ayah empat anak itu merelakan wajahnya dijadikan buku gambar oleh Athar. Sementara Lio duduk di pahanya sembari bermain mobil-mobilan.

Beginilah kesehariannya, dia lebih sering menghabiskan waktu di rumah karena usahanya sedang tidak baik-baik saja. Walaupun begitu, ia tetap bersyukur karena memiliki anak dan isteri yang selalu memberikan kebahagiaan.

Ketika mereka sedang asyik bermain, tiba-tiba terdengar suara kentut.

"Athar, ketut, ya?" tanya Gibran pada Athar yang masih sibuk menggambar di wajahnya.

"Enggak. Adel tuh!" tuduh Athar.

Gibran pun mendetkan hidungnya ke pantat Adelio, seketika Gibran berekspresi ingin muntah. Raina yang melihat itu terkekeh geli.

"Iii ... Adel pup di celana, bau!" Athar bergidik sambil menutup hidung dengan kedua tangannya.

"Athar, panggilnya Azza atau Lio! Jangan Adel, kamu tuh kayak manggil cewek," ujar Gibran yang sekarang memegang Adelio agar anaknya berdiri.

Looking For True Love(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang