2

99 103 41
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya

"Hai, boleh minta fotbarnya kan?" Tanya seorang gadis, bajunya yang ketat, make up tebalnya 4 cman, dan rok yang di atas lutut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai, boleh minta fotbarnya kan?" Tanya seorang gadis, bajunya yang ketat, make up tebalnya 4 cman, dan rok yang di atas lutut.

"Ga" dingin Tian.

"Boleh ya pliiss" mohon teman gadis itu.

"Eh lu mending jauh-jauh deh dari pacar kita berdua" ucap gadis itu lagi.

"Vina yang terhormat, gue ga ngerasa ngedeketin mereka" ucap Revi.

"Indah, enaknya ni anak kita apain ya?" Tanya Vina ke Indah, temannya itu.

"Seperti biasa" balas Indah, lalu dia menyiram es teh miliknya ke kepala Revi.

"HEH LU MAKSUDNYA APAAN NYIRAM SAHABAT GUE" teriak seseorang yang tak lain adalah Putri.

Putri dan Aurel melangkah mendekati meja yang di tempati Revi, Darren, Tian, Tritan, dan juga Zidan.

"Maksud lu apaan, kalo berani lawan gue sini" ucap Putri, emosinya sekarang membuncah saat melihat cabe di depannya.

"Kita berdua ga ada urusannya sama lu Put, urusannya cuma sama Revi" ucap Vina, matanya menatap Revi dengan tajam, penuh kemusuhan.

"Masalah Revi masalah kita berdua juga" ucap Aurel dingin.

"Mau aja kalian jadi babunya Revi" sinis Indah.

"Gue sama mereka berdua sahabatan tulus, mungkin lu yang jadi babunya Vina tuh" celetuk Revi yang sedari tadi diam memperhatikan mereka yang saling adu bacot.

"Mana ngaku dia mah" ucap Vina, tangannya melayang akan menampar wajah Revi.

Tapi sebelum itu sebuah tangan kekar meraih tangan Vina yang akan menampar Revi.

"Berani?" Tanya Darren dingin, tangan kanannya yang menggenggam tangan milik Vina di perkuat sampai dia kesakitan.

"A-aww sakit" rintih Vina.

"Kenapa lu mau nampar PA-CAR gue?" Tanya Darren sambil menekankan kata pacar.

"Dia yang mulai dulu" sela Vina cepat.

"Cabe, bukannya lu yang dateng ke meja kami terus lu ngusir Revi hm?" Ucap Tritan, menaik turunkan alisnya.

"Udah lah, cabe ya tetap cabe" ucap Aurel, lalu duduk di bangku kantin yang kosong, sebelah Tian.

"Jadi lu jangan berharap lebih deh sama mereka bertiga, apalagi sama Darren karena Darren udah punya sahabat gue, Revi" jelas Putri, lalu dia ikut duduk juga di bangku kantin sebelah Zidan.

"Nyamuk-muk-muk, mbee" ucap Tritan, menirukan suara kambing.

"Itu suara kambing bego" sarkas Zidan.

"Lah gue kira suara nyamuk" ucap Tritan, melangkahkan kakinya pergi ke kelas 11 MIPA 2.

"Ngambek tuh anak" Tian menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Tritan tadi.

DarrenWhere stories live. Discover now