10

53 54 36
                                    

Sebelumnya jangan lupa vote dan komen yya^^

Sebelumnya jangan lupa vote dan komen yya^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi dek" sapa Darren.

"Juga bang" balas Zea, lalu mereka berdua makan sarapan paginya seperti biasa.

"Ayo berangkat" ajak Darren, setelah itu Darren pergi ke garasi untuk mengambil mobilnya.

Sebelum berangkat ke sekolah Darren memanasi terlebih dahulu mobilnya seperti pagi-pagi sebelumnya.

"Ke rumah teman Abang dulu ya dek" ucap Darren, tatapannya fokus menghadap ke depan, jalan raya.

"Cewek atau cowok bang?" Tanya Zea kepo.

"Adik Abang kepo nih ceritanya, hm?" Kata Darren, tangan satunya di gunakan untuk menjawil hidung mancung milik Zea.

"Ihh abangg sakit" rengek Zea, sambil melepaskan jawilan Darren padanya.

"Nanti kamu pulangnya sendiri gapapa dek? Soalnya habis pulang sekolah nanti abang langsung pergi ke kantor" jelas Darren, di belokannya stir mobil ke arah kiri.

"Yaudah deh, tapi uang sakunya tambahin ya, ya ya yaa" puppy eyes Zea tampilkan supaya keinginannya di kabulkan.

"Jangan gitu, abang ga bisa menolak kalo kamu kayaknya gitu dek" ucap Darren, matanya menatap Zea sebentar lalu menatap ke jalan lagi dan tak lupa mengacak-acak rambutnya yang bau strawberry itu.

"Udah sampai, ayo turun" di langkahkannya kaki jenjang itu menuju kediaman Brynsiel.

Ting tong ting tong

Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang gadis remaja seumuran dengan Darren, Revi.

"Eh" kaget Revi saat matanya menangkap sosok Darren di depannya.

"Berangkat sekarang?" Tanya Darren.

"Bentar, gu- eh maksudnya aku pamitan dulu sama yang lainnya" ucap Revi, dia pergi ke ruang makan dimana keluarganya berada dan di ikuti Darren juga adiknya, Zea.

"Eh ada nak Darren, mau jemput Caca?" Tanya wanita paruh baya, Alexxia.

"Iya Bun" jawab Darren sopan.

"Sarapan dulu baru berangkat" ucap pria paruh baya, Jerremy.

"Bang, Zea jadi lapar lagi" bisik Zea di telinga Darren.

Darren mencubit pinggang ramping kiri Zea saat adiknya itu meminta makan di rumah calon mertuanya itu.

"Eh tidak usah Bun, kebetulan tadi saya sama adik saya sudah sarapan di rumah" tolak Darren halus, takut menyinggung perasaan orang tuanya Revi.

"Yasudah kalau begitu bawa bekal aja ya, Bunda ga nerima penolakan" ucap Alexxia, dengan segera Alexxia mengambil 2 kotak makan untuk Darren dan juga Zea, adiknya itu.

"Terimakasih Bun, maaf kalau ngerepotin" Darren menggaruk kepala bagian belakang karena dia merasa tidak enak dengan keluarga Revi.

"Jagain kembaran gue bro, kalau sampai kenapa-kenapa lu gue tenggelamin di rawa-rawa hari ini juga" cerca El.

DarrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang