20 - V E I N T E

18.9K 2.6K 379
                                    

Jaemin mengusap punggung ayahnya perlahan setelah memberi sang ayah segelas air putih. Setelah mengatakan hal yang membuat hati Jaemin tercabik-cabik tak bersisa, Jeno melenggang pergi begitu saja tanpa berniat untuk mendengar penjelasan dari keluarga Jung.

Bahkan Jaehyun yang berusaha mengejar dan ingin memberi penjelasan kepada Jeno pun malah dibuat tidak bisa berkutik ketika lelaki tampan itu memintanya, atau lebih tepatnya menyuruhnya untuk berhenti dengan Elder tone nya.

"Ayah baik-baik saja?" Tanya Jaemin pelan, atensinya tertuju pada bercak kemerahan yang melintang di leher sang ayah; bekas cekikan dari Jeno yang terlihat jelas. Fakta bahwa kekasihnya sendiri yang telah menyakiti sang ayah sangat melukai perasaan Jaemin.

"Ayah baik-baik saja, nak. Apa Jeno melukaimu?" Tanya sang ayah, lalu ia pun mendapati bekas kemerahan di leher Jaemin. Ia menghela nafas berat, "Jeno melukaimu, ya?"

Lelaki Na itu menunduk dalam, "Jeno hanya sedang diselimuti oleh emosi saat itu, ayah. Jangan marah padanya." Walaupun lelaki tampan berstatus kekasihnya itu telah menyakitinya dan ayahnya, tetap saja ia masih membelanya. Sungguh bodoh.

"Ayah tidak marah pada Jeno, karena ayah tau betul apa yang membuat Jeno menjadi seperti itu."

Jaemin mendongak, ia menatap sang ayah dengan penuh tanya, "memangnya ada apa dengan Jeno ayah? Apa kita membuat kesalahan hingga Jeno seperti itu pada kita?"

Siwon menggeleng, tangannya terulur mengusap helaian rambut putra bungsunya lembut. Ia tidak langsung menjawab, melainkan melirik kearah Yunho yang tengah diobati oleh sang istri. "Singkatnya, Jeno sudah dipengaruhi oleh seseorang yang ingin memanfaatkan Jeno."

Bola mata Omega manis itu membola mendengarnya, "h-hah? Apa—"

Siwon mendesah pasrah, "Jeno hanya.. sedang bingung. Ia mengetahui fakta yang selama ini dirahasiakan darinya, namun cerita itu telah dimanipulasi oleh seseorang yang ingin memanfaatkan Jeno."

"J-jadi, Jeno mendengar cerita yang salah?"

"Benar, Jaemin." Sahut Yunho, "dan kita terlambat, sangat terlambat." Ujarnya pelan, sesekali ia meringis merasakan ngilu di punggungnya usai menabrak lemari dengan keras, bahkan lemari kayu besar itu sampai rusak dan kacanya pecah berserakan diatas lantai.

"Jeno sudah termakan ucapan Lee sialan itu. Semuanya mulai menjadi rumit. Harusnya aku mengatakan yang sebenarnya pada Jeno lebih awal, pasti semua ini tidak akan terjadi." Lanjutnya, Yunho mengusap wajahnya kasar. Ini karena kesalahannya, namun menyesal pun percuma. Semuanya sudah terlambat, akan sulit membujuk Jeno untuk kembali mempercayai mereka.

Karena kepercayaan lelaki itu sudah rusak.

"Tidak, tuan Jung. Kita masih bisa menyelamatkan Jeno." Celetuk Renjun tiba-tiba yang duduk disebelah Jaemin.

Kening Jaehyun mengerut, menyadari bahwa ada orang asing ditengah-tengah mereka, "omong-omong, siapa kau?"

"Aku—"

"Dia Huang Renjun, Queen Omega." Sela Jaemin cepat, Yunho dan Siwon saling bertatapan sejenak sebelum akhirnya Siwon mengisyaratkan sesuatu lewat tatapan matanya. Tuan Jung mengerti, ia mengangguk singkat lantas kembali menaruh atensinya pada Renjun, "salam untukmu, Queen."

Renjun terkesiap, "a–ah, iya."

"Kau bilang kita masih bisa menyelamatkan Jeno, bagaimana caranya?" Tanya Siwon, ia tidak ingin berlama-lama.

"Sebelum itu, aku ingin memberitahu kalian suatu hal. Lee berniat untuk membuka segel Jeno tidak lama lagi." Jelas Renjun.

"Apa?!" Yunho berseru tanpa sadar. Jadi Lee akan langsung membuka segel yang selama ini menyegel kekuatan Jeno. Itu berarti Lee berniat ingin segera menggunakan Jeno untuk mencapai keinginannya? "Lalu apa lagi yang kau ketahui? Cepat katakan."

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang