32 - T R E I N T A Y D O S

8K 1K 65
                                    

Situasi siang itu pada kediaman keluarga Jung terlihat ramai. Karena semua orang berkumpul disana termasuk keluarga Na, Haechan, Renjun, Lucas dan kedua sahabat Jeno, Hyunjin dan Eric. Namun dari banyaknya orang yang berkumpul di ruang tengah megah itu, tidak ada satupun dari mereka yang ingin membuka suara.

Eric dan Hyunjin saling melempar tatapan dengan bingung. Mereka berdua benar-benar clueless, tidak mengetahui apapun tapi merasa sedikit khawatir karena eksistensi dari Na Jaemin tidak berada bersama mereka. Di tambah dengan Yoona, ibu Jaemin, hanya bisa menangis di dalam rengkuhan Siwon. Belum lagi Haechan yang juga menangis dalam diam dan sedang ditenangkan oleh Taeyong.

Yang mereka tahu, ada hal buruk yang terjadi dengan Jaemin. Tetapi keduanya berusaha menyangkal pemikiran terburuk yang saat ini hinggap di kepala mereka.

"Bagaimana keadaan Mark?" Akhirnya sang tuan rumah membuka suara untuk pertama kali. Jaehyun melirik kearah Haechan dengan ekor matanya selama beberapa detik, "buruk, ayah. Dia mengurung dirinya sendiri di kamar tamu sejak kemarin. Bahkan ia menolak untuk makan dan minum, aku khawatir padanya."

Hembusan nafas lelah itu lolos dari hidung bangir Yunho. Ibu jari dan telunjuknya menekan pangkal keningnya yang terasa pening, dia harus bisa berpikir cepat dan mengambil keputusan dengan kepala dingin. Karena hanya dia yang bisa di andalkan disini, mengingat kondisi Siwon yang sangat berantakan di balik ekspresi tenangnya. Tapi Yunho tahu, jika sahabatnya juga tak kalah kalutnya dengan Yoona.

Bagaimana tidak? Putra bungsu mereka kini diculik dan berada di tangan musuh. Dan mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada Jaemin.

"Bagaimana bisa Jaemin diculik?" Tanya Renjun pada akhirnya, ia belum tahu cerita lengkapnya dan hanya mendapat informasi mengenai Jaemin yang diculik dan Mark yang dihajar habis-habisan oleh orang suruhan Tuan Lee kemarin. Sedangkan Hyunjin dan Eric yang mendengar pertanyaan Renjun barusan seketika merasa seluruh tubuhnya melemas, rupanya hal yang mereka takutkan benar terjadi.

"Aku rasa, Tuan Lee sudah merencanakan ini semua sejak lama, dimulai dari mengamati pergerakan kita dan Jaemin sehari-hari. Dan setelah mengetahui kebiasaan Jaemin yang akan selalu dijemput oleh sopir tiap pulang sekolah, disanalah dia menemukan celah. Karena selain waktu itu, Jaemin selalu bersama kalian dan mendapat penjagaan dari orang suruhan Siwon." Jelas Yunho panjang lebar.

"Lalu si sopir? Bagaimana dengan sopirnya? Apa dia bersekongkol dengan Lee keparat itu?" Tanya Renjun lagi, persetan akan kata kasar yang terlontar dari bibirnya. Karena pada kenyataannya, Tuan Lee memang keparat.

Kali ini giliran Yuta selaku sang kakak dari Jaemin yang membuka suara, "sabotase. Mobil yang dikendarai sopir ayahku ditabrak truk tidak dikenal ketika sedang dalam perjalanan menjemput Jaemin. Sopir ayahku dan sopir truk itu tewas di tempat." Mendengar penjelasan dari Yuta membuat Hyunjin dan Eric menganga tidak percaya. Seperti di film-film, pikirnya. Dan Tuan Lee itu benar-benar gila, obsesinya untuk memanfaatkan Jeno demi tujuan tidak masuk akalnya hingga mengorbankan banyak hal termasuk anak cucunya sendiri, mereka sungguh tidak habis pikir.

"Kita harus bergerak cepat, aku sudah menyuruh orang-orangku untuk melacak keberadaan Jaemin walau membutuhkan waktu jika mengingat kemungkinan Sorcière akan melindungi mereka dan itu akan menghambat pergerakan orangku." Ujar Yunho lugas.

"Tidak bisakah kita langsung datangi saja kediaman Lee? Aku sudah muak dengan orang tua itu." Siwon akhirnya membuka suara, walau nada bicaranya terdengar tenang, namun sorot matanya berkata lain. Yunho sangat mengerti bagaimana perasaan Siwon saat ini, "kita tidak bisa gegabah, Siwon. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita semua nekat mendatangi mereka tanpa persiapan. Tuan Lee masih memiliki Sorcière di pihaknya, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Itu sebabnya kita harus merencanakan sesuatu selagi orang ku mencari keberadaan Jaemin." Sorot matanya menatap penuh keyakinan pada sepasang mata yang memerah akibat menahan tangis milik Siwon.

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang