[4th Story]
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Sebagian part diprivat, jadi acak
Cerita tentang Keseharian Ara.
Bocah santuy, gak mau ribet ribet.
"DEPAN!! Kok gitu sih?! ALA KAN MINTA DIGENDONG!!" gadis itu mendengus kesal.
"Devan Ra!! Devan!!" Bocil...
Gadis itu menggeleng "Alaa kan udah bilang, Alaa mau makan bekel sepelti Ciko"
"Mama kasih Alaa Ikan goleng, Alaa ndak suka"
"Ara kata Mama Kiya, Kita tidak boleh memilih milih makanan" ingat Tiyo.
Gadis itu tampak cemberut. Wajahnya berubah masam takala Tiyo tak ingin menemaninya membeli jajan.
"Kalau Araa gak suka ikan, Tiyo ada nuget, Ara Ambil Aja" tawar Tiyo.
Sekali lagi Araa menggeleng. "Alaa ndak mau!"
"Alaa kekantin sendilian aja!" Ucapnya Kesal karna tiyo tak ingin menemaninya.
Araa juga kesal pada Chiko. Anak Cowok yang berbadan gembul yang menertawakan Araa ketika Ara tersungkur tidak secara estetik saat pertama kali Araa masuk sekolah. Masih ingat?
Setiap Ara meminta roti, Chiko tidak pernah memberinya. Padahal roti Chiko itu banyak. Dasar pelit.
"Tunggu! Tiyo ikut" Tiyo segera memasukan Bekalnya kembali kedalam tas dan menyusul Araa.
🍫🍫🍫
"Alaa mau beli loti yang itu aja om Juki"
"Yang mana?"
"Loti yang itu" tunjuknya pada bungkusan roti berwarna coklat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.