O3. - Meet Up

3.7K 848 108
                                    

Perlahan mata berbulu lentik itu mengerjap pelan kala cahaya sang surya memasuki indra pengelihatan, suara gemersak berbaur dengan kicauan burung di pagi hari.

(Name) terbangun dari tidurnya melihat ke sekeliling terasa berbeda dengan kamarnya, ah ia berada di rumah Seishu batinnya.

Kaki jenjang itu turun dari ranjang berjalan menuju keluar kamar, jemarinya menarik knop pintu. Sepi, tidak ada apapun, Seishu tidak terlihat.

"Sei.." Panggil (Name) memastikan, namun tak kunjung ada jawaban dari sang pemilik nama.

(Name) menghela nafas, atensinya menatap meja yang terdapat surat juga uang.

ini Seishu, hari ini aku sekolah
karena tidurmu terlihat nyenyak
aku tidak tega mambangunkanmu.
ini ada uang, belilah makanan jika
kau lapar di depan apartemen ada
mini market, jangan lupa menggunakan
jaket karena hari ini begitu dingin.

(Name) terkekeh, mengapa Seishu tidak memberikannya pesan lewat ponsel, ah iya mereka belum bertukar nomor telepon karena (Name) tertidur terlalu cepat.

Jemarinya terulur mengambil beberapa lembar uang, di sebelah sana juga terdapat jaket kebesaran milik Seishu.

Perutnya terasa lapar karena tidur yang begitu nyenyak, ia berjalan keluar apartement menuju minimarket, benar saja cuaca saat ini masih terasa dingin walau ia menggunakan jaket kebesaran milik Seishu.

Angin sepoi sepoi membuat helaian rambut berwarna kuning itu mengikuti irama angin, kelopak mata terkatup pelan menikmati angin sepoi sepoi.

Tinn!!

Bruk!!

Tanpa sadar tubuh itu hampir tertabrak kendaraan namun saat ia membuka mata hanya dada bidang yang ia temukan, kepala cantik itu mendongak menatap ke arah sang penyelamatnya, bersibobrok dengan netra tajam bagai kucing, mengabaikan ocehan sang pemilik mobil.

"Dasar bocah! kalau jalan liat liat!" Merasa diabaikan oleh kedua pemuda pemudi yang sedang berpelukan ia berdecak kesal "Dasar remaja." Ketusnya melajukan mobil nya lagi.

"Akane-san." Ucap laki-laki bermata tajam itu merengkuh (Name) yang berada dipelukannya membuat (Name) merasa sesak.

Wajahnya sedikit familiar batin (Name) apa mereka pernah bertemu?

"L-lepashkan akuh." (Name) menggeliat dalam pelukan Kokonoi Hajime pelaku dekapan tersebut.

Pelukan melonggar, tentu (Name) langsung mendorong Koko dengan kuat membuatnya hampir terhuyung kebelakang (Name) hanya bergidik ngeri melirik ke arah Koko yang menatapnya terus terusan bagai stalker, ia mengikuti (Name) masuk ke dalam minimarket.

Sang gadis berusaha mengabaikan laki-laki yang terus mengikutinya, jemarinya mengambil beberapa cup peyoung yakisoba untuk ia jadikan sarapan nanti, juga mengambil beberapa snack.

Setelah keranjang penuh ia berjalan menuju kasir, hendak mengeluarkan uang namun lengannya ditahan oleh Koko, (Name) berdecak kesal melirik ke arah laki-laki di sampingnya.

"Biar aku yang bayar." Koko mengeluarkan beberapa uang lembar dari saku seragamnya.

(Name) hanya mengedikkan bahu tidak peduli dan pergi meninggalkan Koko yang masih berada di depan kasir.

"Hei tunggu! Akane─ ah maksudku onna!" Koko berteriak berjalan menyusul (Name).

Sang gadis sontak langsung berbalik menghadap ke arah Koko dengan wajah kesal.

"Jangan sebut-sebut nama kakakku dengan mulut mu!" (Name) menunjuk nunjuk wajah Koko menggunakan tangannya yang kosong.

Koko sedikit melebarkan matanya, otaknya masih menelaah ucapan sang gadis, ia baru ingat Inui Seishu memiliki seorang kembaran dan kembarannya itu tidak dekat dengan Koko.

"(Name)?" Tanya Koko.

"Ya." Ketus (Name) menghentakkan kaki kesal berjalan menuju apartemennya sambil menggerutu kesal.

"Pagi pagi bikin emosi, ah tidak apa apa uangku jadi tidak menipis, seharusnya tadi aku ambil dua keranjang penuh." Gumamnya sedikit menyesal.

Karena perutnya sudah tidak terkendali lagi ia memutuskan pulang ke apartemen Seishu, menunggu sang adam segera pulang dan menceritakan tentang laki-laki bermata tajam yang menyebut nyebut nama kakak perempuannya terus.

Karena perutnya sudah tidak terkendali lagi ia memutuskan pulang ke apartemen Seishu, menunggu sang adam segera pulang dan menceritakan tentang laki-laki bermata tajam yang menyebut nyebut nama kakak perempuannya terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu apartemen terbuka, netra sang adam menatap sang kembaran yang sedang duduk menatap ke arah televisi dengan wajah yang berseri seri.

Antensi (Name) teralih pada pelaku yang membuka pintu apartemen wajahnya berubah menjadi serius.

"Seishu." Panggil (Name) yang dibalas deheman oleh Seishu, sang adam melepas heels yang ia gunakan, bahkan sekolah pun ia menggunakan sepatu hak tinggi? tidak disangka batinnya.

Seishu berjalan ke arah (Name) mendaratkan bokongnya di sebelah sang gadis.

"Ada apa?" Tanya Seishu, jemarinya mengambil beberapa cemilan yang berada di pangkuan sang gadis.

"Tadi aku bertemu laki-laki ia mengira aku nee-san." Ucap (Name) memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

Seishu menaikkan sebelah alisnya sudah tau siapa pelaku nya bahkan (Name) juga akan kerepotan menghadapi laki-laki bermata kucing tersebut, bibir ranum itu menghela nafas.

"Kau ingat Kokonoi kan? dulu kau menyukainya namun ia menyukai nee-san." Seishu mengacak surai kuning miliknya.

(Name) menganga sedikit, bagaimana Seishu bisa tau dulu ia menyukai laki-laki bermata kucing tersebut, memang sudah lama ia menyukai Koko namun tidak mau mengganggu hubungan sang kaka perempuan juga Koko.

Bahkan Koko sangat menyukai Akane, jika bertemu sang pujaan hati tak terhenti senyuman terpampang diwajahnya juga pipinya memerah. (Name) tidak bisa berbuat apa apa juga tidak mau memaksa perasaan seseorang.

"K-kau, itu sudah lama!" (Name) mengalihkan wajahnya yang sedikit merah ke arah lain.

Seishu hanya terkekeh geli lalu mengusap surai sang adiknya dengan gemas.

Seishu hanya terkekeh geli lalu mengusap surai sang adiknya dengan gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O3/O9/21

Move-(on) ; kokonoi hajimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang