13. - Life or Death

3.7K 681 184
                                    

1972 word, kl tipo sori
ga sempet baca ni ;)

***

Langit sudah menggelap, matahari tak menampakkan diri namun bulan menjadi saksi para insan di dermaga.

Sekarang. Toman vs Tenjiku berlangsung tanpa hadirnya sang ketua Toman juga Draken yang sedang berduka cita atas kematian Emma.

Tentu kesempatan kali ini tidak di sia siakan oleh para petinggi Tenjiku yang sudah menang dalam jumlah anggota.

Keributan terjadi dengan riuhnya suara para anggota.

Kini Seishu berhadapan dengan mantan divisi 5 Toman, Mucho.

"Aku akan membunuhmu, dan membawa Koko kembali." Tatapan tajam seakan membunuh sang pemuda dihadapannya kini.

Kontak mata terputus bersamaan dengan tinju mengenai pipi Seishu, ia menggelengkan kepala jemari terulur menyentuh leher yang sedikit sakit.

Iris biru itu menatap ke arah pelaku terdapat sosok yang Seishu cari, Kokonoi Hajime.

"Kau kemasukkan apa Koko? Sudah cukup oke? berpura pura berada di sisi Tenjiku lagi! Kami . . ah aku datang untuk membawamu pulang." Seishu salah menyebut, ia lupa bila sang adik kini berada dirumah sakit dalam tahap pengobatan, Seishu tidak marah bila (Name) tidak ikut hadir dalam pertarungan kali ini.

"Toman tidak bisa menghasilkan uang." Cetusnya menatap datar ke arah Seishu, tangannya terulur pada sang pemuda dihadapannya.

"Bergabunglah dengan Tenjiku, aku sudah menyiapkan posisi untukmu."

"Posisi uang?" Gumam Seishu.

"Dewasalah inupi! Toman sudah jelas akan kalah dalam pertarungan ini!" Tangan Koko terulur menyentuh pundak Seishu yang dibalas tatapan datar.

"Lepas tanganmu Koko, aku sudah menyerahkan hidupku pada Hanagaki." Ia menatap pemuda beriris tajam itu.

Seishu menggeram tidak suka, "Aku akan tetap membawa mu pulang sesuai dengan apa yang akan aku juga (Name) lakukan."

"Uang, kau tidak membutuhkan uang kan? sampai kapan kau terobsesi pada Akane?" Ucapan Seishu membuat Koko geram.

Tangan terulur mencekik leher Seishu. "Aku hidup sekarang untuk uang." Cetus nya.

Seishu merentangkan tangan memaksa lengan Koko melepas cekikan pada lehernya.

"Khh.. Adikku, menjadi korban juga." Ringisnya mengenggam leher yang sedikit sakit.

"Ini salah Tenjiku." Gumamnya kosong mengingat sang adik yang menangis di bahu nya dengan kepala yang kian berdarah.

Koko terdiam mencerna perkataan Seishu, yang ia tahu Kisaki mengarah ke adik Izana bukan adik Seishu.

Rasa tidak suka memasuki perasaannya, ia tidak bisa menghajar Kisaki.

Dadanya sedikit sesak.

"Koko ayo kembali . . lupakan Akane, AKANE SUDAH MATI!" Teriak Seishu lancang menatap atensi milik Koko.

"DIAMM!" Satu pukulan endarat pada pelipis Seishu.

Koko dalam perasaan yang salah, ia merasakan perasaan yang sama seperti deja vu jika bersama (Name).

Perasaan yang sama saat ia bersama Akane dulu.

Jantung yang berdebar, perasaan tidak suka juga sesak ia rasakan bila melihat raut sedih dari wajah sang adirtna.

Obsesinya pada Akane juga terus singgah pada pikirannya.

Kokonoi Hajime dilanda perasaan gundah antara keduanya.

Move-(on) ; kokonoi hajimeWhere stories live. Discover now