O4. - Prank Kiss

3.8K 816 160
                                    

Dua hari telah berlalu, kini keduanya bersiap siap berangkat sekolah, karena (Name) meminta orang tua asuhnya mengurus pendidikannya di Tokyo, agar ia bisa lebih lama tinggal di rumah Seishu juga tanpa tertinggal pendidikan.

Keadaan saat pagi sungguh membuat (Name) jengkel, Seishu terlalu ribet bagai ibu rumah tangga yang menyiapkan keberangkatan sang anak, terus mengoceh karena (Name) selalu meringkuk di atas ranjang, berakhirlah ia di angkat dan di ceburkan ke dalam bath up.

Jemari (Name) dengan lihai mengikat tali sepatu, tidak seperti kakaknya yang sekolah menggunakan heels entah mau fashionshow atau menimba ilmu.

"Cepatlah, nanti telat." Seishu menarik kerah belakang sang gadis yang sontak dihadiahi decakan kesal.

"Sabar Sei! aduh." Belum selesai mengikat tali sepatu tubuhnya teroleng ke belakang, bokongnya terjatuh tercium tanah, untung ia dengan sigap menutup bagian depan roknya jika tidak Seishu bisa mimisan melihat pemandangan di pagi hari.

Seishu tertawa keras melihat adiknya terjatuh dengan tidak elitnya, ia mengulurkan tangannya ke arah (Name) namun langsung di tepas oleh sang gadis, ia berdiri sendiri menepuk nepuk rok bagian belakangnya.

"Kau menyebalkan." (Name) berjalan duluan meninggalkan Seishu sambil menghentakkan kaki berbalut sepatu itu.

(Name) berjalan cepat, ia kesal dengan tingkah kakaknya yang kekanak kanakan, ingin sekali rasanya me resign Seishu dari kembarannya tapi apa boleh buat sudah terjadi, juga Seishu hanya kakak satu satunya yang ia punya sekarang.

"(Name) tunggu! nanti kau tersesat." Seishu berteriak.

Seishu juga sedikit jengkel, namun tidak mungkin ia melepas heels yang ia gunakan lalu melempar nya ke kepala (Name) agar sang gadis berhenti dari perjalannya.

"Astaga! kenapa jalannya cepat sekali." Gumam Seishu, bel masuk memang masih lama apa boleh buat ia akan mencari (Name) terlebih dahulu.

(Name) sedikit terengah engah, lengannya bertumpu pada lutut, sejak tadi ia setengah berlari membuatnya kelelahan, punggung tangannya menyeka keringat yang bercucuran di area pelipis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Name) sedikit terengah engah, lengannya bertumpu pada lutut, sejak tadi ia setengah berlari membuatnya kelelahan, punggung tangannya menyeka keringat yang bercucuran di area pelipis.

Ia terkejut kala bokongnya terasa ada yang tersampir, ia menengok ke belakang laki-laki bermata kucing menjulurkan lidahnya dengan wajah menyebalkan.

"Pagi-pagi sudah menungging, kau minta di perkosa?" Ia berdecak tangannya masih setia menaruh almamaternya di pinggang sang gadis.

Tentu Koko tau apa yang ia lihat, pemandangan yang membuat ekhem. Tadinya ia tidak mau perduli namun setelah melihat ternyata gadis yang ia kenal, terbesit rasa tidak suka bila pemandangan tadi dilihat orang lain juga.

"Berisik, lagian tidak ada orang." (Name) berdiri tegak menyisir rambutnya ke belakang menatap malas ke arah Koko.

Koko menaikkan sebelah alisnya.
"Kau memancingku ya?" Koko berjalan kearah sang gadis mengangkat dagu sang gadis itu menggunakan jari telunjuknya memaksa kepala cantik itu untuk mendongak.

Move-(on) ; kokonoi hajimeWhere stories live. Discover now