1O. - Finansial Criminal

3K 643 25
                                    

"Kau paham sekarang hanagaki? Aku adalah salah satu pendiri Tenjiku, kalian semua musuhku. Hidupmu berakhir disini."

Perampokan, penyerangan narkoba, pernah Izana juga Mucho lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perampokan, penyerangan narkoba, pernah Izana juga Mucho lakukan. Mereka membentuk tim sendiri dan ditakuti sebagai 'generasi brutal'

Dan Izana kini kembali dan ingin membentuk era generasi tersebut.

Bisa disimpulkan Mucho penghianat dari Toman sekarang.

"Kokonoi itu jenius dalam mencari uang, kekuatan finansial, dan itu yang Izana inginkan." Jelas Mucho.

Mucho menatap ke arah Seishu dengan wajah tidak suka, "Jika orang yang selalu bersamamu mati . ."

Seishu, Kokonoi bagai amplop juga perangko yang selalu bersama satu sama lain, dimana ada Koko disitu ada Seishu, juga kebalikannya.

Mucho menendang kepala Seishu, menginjak bagian pelipis sang adam membuatnya sedikit meringis.

"Kokonoi sekarang bergabung ke Tenjiku, atau kubunuh mereka berdua, pilihlah." Mucho mengancam ke arah Koko.

Takemichi melebarkan matanya, "I-itu keterlaluan. ." Cicitnya.

Kini atensi Mucho teralih pada Takemichi yang sedari tadi menyimak perkataan Mucho.

"Hanagaki, Mikey bukan satu satunya rencana Izana. Kekuatan Finansial Kokonoi, Kecerdasan Kisaki, Karisma Mikey."

Mucho menatap datar ketiga insan dihadapannya.

"Dia bisa memanfaatkan itu semua dengan maksimal. Dan membentuk organisasi kriminal terhebat."

Ia menjeda sebentar kalimatnya memandang ke arah Koko dengan tatapan serius.

"Jika kau bergabung dengan Tenjiku, akan ku lepaskan Inui dan Hanagaki. Jadi apa pilihanmu Kokonoi?!" Lantang Mucho.

Waktu semakin berjalan tanpa memberikan jeda, bersamaan dengan khawatirnya (Name) saat ini, tak henti hentinya memasang wajah khawatir juga berjalan diluar pintu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu semakin berjalan tanpa memberikan jeda, bersamaan dengan khawatirnya (Name) saat ini, tak henti hentinya memasang wajah khawatir juga berjalan diluar pintu kamar.

Emma yang melihat gelagat temannya merasa bosan karena sedari tadi sama sekali tidak berubah.

"Kau itu kenapa sih? seperti cacing kepanasan." Emma mendaratkan telapak tangannya pada kening.

Move-(on) ; kokonoi hajimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang