19. Suara Hati

4.2K 420 113
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

Tolong baca sampai a/n, ya 💚^^

Tolong baca sampai a/n, ya 💚^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zanitha
Mama

Mama 💚
Eh tumben chat duluan

Zanitha
Aku kan sering chat Mama duluan

Mama 💚
Jarang ge, suka ngada-ngada
Ada apa, Neng?

Zanitha
Kangen rumah haha

Mama 💚
Atuh sini pulang,
jangan ngomong doang

Zanitha
Mau, tapi asa males Mama

Mama 💚
Masa males? Yaudah, Mama atuh yang ke sana
Mau ketemu mantu ganteng 😍

Zanitha
Idih
Aya-aya wae
Tapi bener, aku kangen rumah
Pengen pulang yang lama

Mama 💚
Jangan lama-lama, nanti Tara kangen
Tapi kalau ke sininya sama Tara gak apa-apa
Kan Mama ge mau ketemu cucu
Siapa teh? Chaca, ya?

Zanitha
Hehe diusahain mereka ikut

Mama 💚
Neng, kamu teh gak apa-apa?

Zanitha
Gak apa-apa, Ma

Zanitha Arshavina tersenyum ketika membaca pesan yang ia bagikan bersama mamanya, Dira, yang begitu ia rindukan. Namun, senyum Zanitha memudar ketika membaca pertanyaan terakhir Dira sebelum mengakhiri pesan hari ini. Pertanyaan mengenai kondisinya, yang kalau boleh Zanitha jawab dengan jujur, dia tidak terlalu baik-baik saja. Pernikahannya dengan Tara tidak bisa dibilang sepenuhnya baik, karena ada saja cerita yang menjadi derita.

Zanitha kira pernikahannya tidak akan mengalami yang namanya cobaan; Tara yang belum move on, Zanitha yang minder pada mendiang Liona, dan kehadiran Melinda yang menambah luka di balik pernikahan ini. Belum lagi ada rasa yang mulai menguasai hati Zanitha, mencoba menyadarkannya bahwa rasa itu hadir untuk menambah manis pernikahannya dengan Tara. Oh, Zanitha bukan lagi remaja nanggung yang tutup mata dengan perasaannya sendiri. Bukan juga anak labil yang berusaha menyangkal segala rasa yang hadir.

Hanya saja, Zanitha memahami bahwa jika ia memaksakan untuk menerima kehadiran perasaan ini, segalanya terasa percuma, karena perasaannya tidak akan terbalas. Zanitha memadamkan ponselnya, lalu meletakkan ponsel itu dengan susah payah ke atas nakas. Tadinya Zanitha ingin mematikan lampu tidur di atas nakas yang sama, tapi ia urungkan ketika sadar bahwa tangan Tara yang sudah tidur lelap masih mendekapnya.

Cherish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang